Menyimak Manajemen Keselamatan Kerja Industri Minyak dan Gas Menurut Alumni K3 UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kuliah Alumni Vol. 1 Oil and Gas Safety Management yang diadakan secara daring pada Sabtu (29/05/2021). (Dok. Intang Arifia)

UNAIR NEWS – Keselamatan dan kesehatan kerja adalah aspek penting dalam berbagai jenis industri, termasuk minyak dan gas (migas). Terlebih Indonesia menjadi 10 negara terbesar penghasil migas dunia. Hal tersebut membuat Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Hima K3) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Kuliah Alumni Vol. 1 pada Sabtu (09/05/2021).

Bertajuk Oil and Gas Safety Management, acara daring tersebut mendatangkan Ahli Hiperkes dan KK., NEBOSH Juli Rusjanto, A.Md yang juga alumni D3 K3 UNAIR. Juli dalam kuliahnya menyebut bahwa manajemen keselamatan kerja adalah salah satu aspek paling penting dalam industri migas.

“Saat memulai atau mendirikan usaha, yang dibahas pertama kali bukan produksi, tapi keselamatan dan kesehatan kerja yang telah menjadi mandatory requirement di semua jenis industri. Belum lagi aspek safety environment critical element yang kini harus diperhatikan oleh industri,” jelasnya.

Oleh karena itu, Juli menjelaskan beberapa konsep keselamatan dalam industri migas. Dalam perlindungan pasif bagi ladang tank minyak misalnya, ada sembilan hal penting yang harus diperhatikan, seperti desain tank, monitoring, jarak dan konsentrasi, emergency plans, emergency shutdown, dan lain sebagainya.

Hal yang tak kalah penting lain adalah manajemen risiko kebakaran, di mana Juli menyebut kebakaran pada kilang migas umumnya disebabkan oleh sambaran petir, proses pemeliharaan, hingga kesalahan operasional.

“Untuk menghindari kecelakaan kerja yang demikian, kita dapat menerapkan NFPA 550 Fire Safety Concept Tree yang mencakup langkah-langkah sistematis dalam mencegah munculnya api dan mengatur dampak dari api tersebut,” terang Juli yang telah berpengalaman 31 tahun dalam dunia K3.

Selain Juli, jajaran petinggi FV UNAIR pun juga menyampaikan pesan senada tentang pentingnya K3 dalam industri migas. Dekan FV Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes. misalnya menyebut peningkatan kapasitas skill tenaga kerja K3 perlu dilakukan melalui pembangunan relasi antara alumni dan mahasiswa.

Begitu pula dengan Wakil Dekan I FV Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si yang dalam sambutannya menekankan peran besar institusi pendidikan untuk berkontribusi meningkatkan ekosistem keselamatan kerja industri migas nasional.

Gelaran yang diadakan secara daring itu sendiri menjadi kuliah alumni virtual pertama prodi K3 sejak pandemi. Acara tersebut pun diproyeksikan untuk terus digelar secara rutin demi meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp