Bahan Lignoselulosa sebagai Karbon Aktif untuk Pengolahan Air Limbah Tekstil

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: zerowasteid

Dalam jumlah yang besar, air limbah industri tekstil memiliki konsentrasi logam berat yang tinggi yang dapat menjadi sumber pencemaran air. Logam berat dari industri tekstil dapat berdampak bagi manusia, tumbuhan, dan hewan. Diantara teknologi konvensional yang saat ini banyak digunakan untuk menghilangkan logam berat, adsorpsi merupakan cara yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk pengolahan air limbah tekstil. Namun, efisiensi adsorpsi tergantung pada struktur kimia adsorben yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan karbon aktif yang berasal dari limbah pertanian. Limbah pertanian tersebut adalah limbah kulit pisang yang banyak diteliti memiliki efisiensi tinggi untuk menghilangkan logam berat pada air limbah tekstil.

Limbah pertanian seperti limbah kulit pisang memiliki komponen zat lignoselulosa yang terdiri atas hemiselulosa, selulosa, dan lignin yang sangat stabil dalam kondisi yang dipengaruhi oleh faktor termal. Penelitian ini berfokus pada zat lignoselulosa sebagai adsroben yang efisien untuk menghilangkan logam berat dan warna (pewarna). Besaran kapasitas adsorpsi untuk berbagai jenis tipe biomassa adalah sebagai berikut: 153,85 hingga 7,24 mg g-1 untuk ion Cd2+; 1067,8 hingga 18,9mg g-1 untuk ion Cu2+; 175,6 hingga 1,7 mg mg g-1 untuk ion Ni2+; 566,4 hingga 7,23 mg g-1 untuk ion Pb2+; dan 534,2 hingga 0,45 mg g-1 untuk ion Zn2+. Penelitian ini menyimpulkan bahwa logam berat memiliki perbedaan dalam keterikatan dengan adsorben, diantaranya logam berat Ni2+ dan Cd2+ memiliki keterikatan yang rendah dan adsorben yang digunakan untuk menghilangkan logam-logam tersebut perlu dibuat dengan porositas tinggi dan luas permukaan yang besar.

Penulis: Nurina Fitriani

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini,

https://www.x-mol.com/paper/1363621157887315968

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp