Pentingnya Diagnosis Gangguan Mental dan Penanganan oleh Profesional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Di masa pandemi seperti saat ini, banyak dari masyarakat menghadapi situasi yang dapat dikatakan tidak mudah. Berbagai problem yang dihadapi masyarakat selama pandemi tidak jarang memberikan tekanan psikologis.

Meski menghadapi berbagai persoalan, seseorang dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah yang datang sehingga dapat menjadi orang yang tangguh. Hal itu yang diungkapkan oleh Dr. Ike Herdiana, M.Psi., Psikolog pada gelaran webinar yang diselenggarakan oleh Departemen Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) pada Sabtu (8/5/2021).

Ike mengungkapkan bahwa sulitnya memperoleh akses kesehatan mental pada masa pandemi memaksa banyak orang untuk melakukan self-diagnosis terhadap permasalahan psikis yang mereka hadapi. Di webinar bertajuk “Self-Diagnosis: Tepat Kenali Penyakit, Tepis Rasa Takut” itu ia menjelaskan bahwa seseorang dapat mengenali permasalahan psikologis yang dihadapi dengan memahami hal-hal terkait dengan kesehatan mental.

“Kesehatan mental mengacu kepada kondisi kesejahteraan emosi dan psikologis. Memiliki kesehatan mental yang baik akan membantu meraih kehidupan yang sehat dan bahagia,” jelas Ketua Program Studi S2 Magister Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR).

Mental yang kurang baik, lanjut Ike, bisa terlihat dari faktor kognitif yang tidak bekerja dengan baik dan emosi yang terganggu sehingga berdampak pada perilaku. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa indikasi seseorang memiliki gangguan mental atau mental illness, antara lain mengalami kelebihan nutrisi atau kekurangan nutrisi, insomnia atau malah kebanyakan tidur, merasa lelah yang teramat sangat, berperilaku agresif, perubahan suasana hati yang ekstrem, halusinasi, dan lain sebagainya.

Ketua Kajian Gender dan Anak Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) itu mengungkapkan bahwa ketika seseorang mengalami gejala-gejala di atas, ia harus segera berkonsultasi pada professional baik psikolog maupun psikiater atau melalui layanan kesehatan mental lainnya.

“Gejala-gejala tadi harus diperiksa karena dikhawatirkan jika tidak segera ditemukan atau diatasi akan menjadi kondisi yang lebih buruk,” tegas Ike.

Ike menjelaskan bahwa melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh para professional, akan dilakukan diagnosis yang dilakukan dengan melalui beberapa pemeriksaan yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. “Diagnosa inilah yang harus di-follow-up, bukan diagnosa yang dibuat oleh diri sendiri,” lanjutnya.

“Mengenali gejalanya saja, boleh. Namun, selanjutnya Anda harus segera mencari bantuan profesional,” pungkas anggota Help Center UNAIR ini. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Quryatul

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp