Global Burden of Disease dan Implementasinya pada HIV

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Halodoc

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya memenuhi taraf kesehatan yang optimal bagi setiap individu. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi tujuan tersebut melalui berbagai macam pendekatan dan metode dengan dilengkapi berbagai tool yang menunjang. Upaya tersebut membutuhkan data dan informasi tentang berbagai faktor risiko secara komprehensif yang memberikan dampak terhadap masalah kesehatan dari berbagai negara, waktu, usia, dan jenis kelamin. Salah satu upaya komprehensif tersebut adalah Global Burden of Disease. Global Burden of Disease (GBD) merupakan upaya sistematis dan ilmiah untuk mengukur besarnya perbandingan kerugian kesehatan akibat penyakit, cedera, dan faktor risiko menurut usia, jenis kelamin, dan geografi. Penelitian GBD menggabungkan prevalensi penyakit atau faktor risiko tertentu dan kerugian yang ditimbulkannya. Melalui GBD ini akan dihasilkan kerangka kerja untuk mengintegrasikan, memvalidasi, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang diperlukan untuk menilai perbandingan dan dampak penyakit, cedera, dan faktor risiko dalam menyebabkan kematian dini, masalah kesehatan, dan kecacatan pada populasi yang berbeda.

Upaya GBD Ini merupakan salah satu upaya terbesar dan terlengkap hingga saat ini untuk mengukur tingkat dan tren epidemiologi di seluruh dunia.Penjelasan yang konsisten dan komparatif tentang beban penyakit dan cedera serta faktor risiko yang menyebabkannya merupakan masukan penting untuk proses pengambilan keputusan dan perencanaan kesehatan sehingga sistem kesehatan dapat ditingkatkan dan disparitas dapat dihilangkan. Studi GBD telah berkembang pesat sejak pertama kali dilakukan pada tahun 1990 dengan menghitung dampak kesehatan dari lebih dari 100 penyakit dan cedera di delapan wilayah di dunia. Hingga saat ini data epidemiologi dikumpulkan dan dianalisis oleh konsorsium lebih dari ribuan peneliti di lebih dari 145 negara. Data tersebut meliputi kematian dini dan kecacatan lebih dari 350 penyakit dan cedera di 195 negara berdasarkan usia dan jenis kelamin yang dikumpulkan sejak tahun 1990 hingga saat ini.

Salah satu contoh implementasi studi GBD adalah pada Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada beberapa negara di Amerika Latin. Kasus HIV menjadi prioritas kesehatan masyarakat di Amerika Latin seperti Brasil, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, dan Meksiko.Beban HIV terkonsentrasi di daerah perkotaan dan kelompok berisiko tinggi, namun beberapa data dan informasi penting tentang kasus HIV di Amerika Latin dianggap kurang lengkap. Masalah ini sebagian disebabkan oleh sistem registrasi vital yang tidak lengkap sehingga memberikan dampak padaanalisis estimasi tingkat kematian di daerah dengan jumlah kematian akibat HIV yang rendah. Studi GBD mengatasi kesenjangan ini dan memberikan perkiraan baru tentang tingkat kematian HIV dan jumlah kematian akibat HIV menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan kota di Brasil, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, dan Meksiko.

Metode studi GBD ini menggunakan data sistem registrasi vital mulai dari tahun 2000 hingga 2017, bergantung pada ketersediaan data masing-masing negara. Analisis memodelkan mortalitas HIV menggunakan model Bayesianspatiallyexplicitmixed-effectsregressionyang menggabungkan informasi sebelumnya tentang kelengkapan registrasi vital. Studi ini juga melakukan kalibrasi hasil studi GBD 2017. Hasil studi menunjukkan bahwa semua negara menunjukkan perbedaan lebih dari 40 kali lipat dalam kematian HIV antara kota dengan tingkat kematian HIV standar tertinggi dan terendah untuk laki-laki, dan perbedaan lebih dari 20 kali lipat untuk perempuan. Penurunan mortalitas HIV terjadi di semua negara, kecuali Ekuador. Selama periode penelitian, terjadi variasi yang luas dalam perubahan pada mortalitas HIV di tingkat kota dan meningkatkan ketidaksetaraan dari waktu ke waktu di semua negara. Di enam negara yang termasuk dalam analisis ini, 50% atau lebih kematian akibat HIV terkonsentrasi di kurang dari 10% kota. Selain itu, pola usia nasional mencerminkan pergeseran angka kematian ke kelompok usia yang lebih tua, dimana kelompok usia rata-rata di antara orang yang meninggal berkisar antara usia 30 hingga 45 tahun di tingkat kota di Brasil, Kolombia, dan Meksiko.

Perkiraan subnasional tentang mortalitas HIV mengungkapkan variasi spasial yang signifikan dan tren lokal yang berbeda dalam mortalitas HIV dari waktu ke waktu menurut variabel usia. Analisis ini memberikan kerangka kerja untuk menggabungkan data dan ketidakpastian dari sistem registrasi vital yang tidak lengkap dan dapat membantu memandu intervensi kesehatan masyarakat yang lebih tepat secara geografis untuk mendukung perawatan terkait HIV dan mengurangi kematian terkait HIV.

Penulis: Arief Hargono

MAPPING SUBNATIONAL HIV MORTALITY IN SIX LATIN AMERICAN COUNTRIES WITH INCOMPLETE VITAL REGISTRATION SYSTEMS

https://bmcmedicine.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12916-020-01876-4

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp