Pertumbuhan Mikroalga dan Pemulihan Nutrien Chlamydomonas Reinhardtii 11/32C yang Dibudidaya dalam Kondisi Laboratorium

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: https://www.greeners.co/

Dalam era perubahan iklim, keberlanjutan merupakan hal yang esensial dalam pengelolaan sumber daya alam yang melibatkan pengendalian dampak lingkungan dan sosial ekonomi (Brennan dan Owende, 2010). Secara umum kualitas lingkungan mengalami penurunan karena aktivitas orang. Air yang cukup banyak yang digunakan untuk keperluan pertanian, perkotaan, dan industri akan menghasilkan air limbah yang mengandung polutan, termasuk nitrogen (N) dan fosfor (P) (Cai et al., 2013). Selain dihasilkan air limbah, limbah manusia secara global berkontribusi sekitar 87% N dan 88% P di badan air (Morée et al., 2013). Limbah ini harus dikelola dan diperlakukan dengan benar, sebaliknya jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan eutrofikasi di badan air. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menjajaki kemungkinan untuk memanfaatkan sejumlah N dan P yang terkandung dalam air limbah melalui pengambilan nutrien ke dalam sel mikroalga agar tercapai keberlanjutan jangka panjang dan meningkatkan kualitas air permukaan (Yulistyorini, 2016).

Terkait dengan masalah kebutuhan nutrien global, energi terbarukan dan penggunaan kembali air yang berasal dari air limbah, mikroalga adalah salah satu mikroorganisme yang kuat untuk mengambil nutrien dan karbon dari berbagai jenis air limbah untuk menghasilkan biomassa sebagai bahan baku untuk biofertiliser atau bahkan untuk biofuel (Brennan dan Owende, 2010; Cai et al., 2013; Batstone dkk., 2015; Mo dan Zhang, 2013). Pengambilan nutrien dari air limbah melalui proses asimilasi mikroalga adalah pendekatan yang menjanjikan untuk mengintegrasikan alga untuk bioremediasi air limbah dan produksi biofuel dan bioproduk bernilai tambah (Yulistyorini, 2016; Unc et al., 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mikroalga air tawar hijau untuk mengambil nutrien ke dalam sel mereka untuk menghasilkan bahan baku biomassa alga. Penelitian ini dilakukan dalam kondisi laboratorium terkontrol,  yang berfokus pada pengambilan nutrien ke dalam sel-sel mikroalga hijau yang dibudidayakan di dalam fotobioreaktor.

Mikroalga dapat tumbuh cepat dalam air limbah dan menghasilkan biomassa yang dapat digunakan untuk menghasilkan biofuel, produk bahan kimia halus, dan pupuk hayati. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengambilan nutrient yang terkandung dalam air limbah melalui serapan biologis mikroalga. Mikroalga hijau Chlamydomonas reinhardtii 11/32C digunakan dalam penelitian ini dan dibudidayakan di Bold’s Basal Media (BBM). Kultur alga ditempatkan di dalam fotobioreaktor berukuran 2 liter selama kurang lebih 14 hari. C. reinhardtii 11/32C hijau dibudidayakan dalam kondisi berikut: penyinaran 16 jam terang, 8 jam gelap (16: 8); Intensitas cahaya 250 ± 5 µEm-2s-1; dan temperatur 20 ± 3oC dengan tiga kali ulangan. Sampel cairan dikumpulkan setiap dua hari selama periode 14 hari untuk Total Suspended Solids (TSS), Volatile Padatan Tersuspensi (VSS), Nitrat (NO3), Fosfat (PO43-), Klorofil-a, Total Fosfor (TP) dan Total Nitrogen (TKN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroalga hijau dapat menyerap hara di tingkat 2,13 mg N /l /d dan 0,5 mg P/l/d. Hasil ini dapat mengambil hingga 5,9% N dan 1,3% P ke dalam  sel mikroalga.

Penulis: Agoes Soegianto

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:

http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=11084&iid=323&jid=4

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp