Terapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Departemen HI FISIP UNAIR Adakan Giat Jahit Masker

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SALAH seorang peserta tengah menjahit masker. (Foto: FISIP UNAIR)
SALAH seorang peserta tengah menjahit masker. (Foto: FISIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Sudah menjadi hakikat sebuah ilmu pengetahuan untuk digunakan demi kemaslahatan orang banyak. Meskipun terdengar klise, hal tersebut nyatanya jarang ditemui dalam kehidupan, terutama dalam aktivitas akademis. Padahal, kewajiban dari institusi akademik tidak hanya sebatas mendidik dan mengajar mahasiswa, serta meneliti dan mengembangkan pengetahuan semata. Sebuah institusi akademik juga memiliki tuntutan untuk memberi persembahan ilmiah yang didedikasikan untuk mengembangkan masyarakat, sebagaimana yang tertuang dalam Tri-Dharma Perguruan Tinggi.

Akibatnya, masyarakat cenderung bersikap skeptis terhadap institusi akademik dan mengecapnya dengan sebutan “Menara Gading”; sebuah istilah yang menggambarkan universitas dan perguruan tinggi sebagai pranata yang selalu menengok ke atas (kehidupan pengetahuan abstrak) dan jarang sekali menengok ke bawah (kehidupan riil di masyarakat).

Dalam kehidupan akademik Kampus Oranye, stigma tersebut berhasil dihilangkan oleh para sivitas akademika FISIP Unair melalui serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat. Salah satu manifestasi riil hal tersebut baru saja diterapkan oleh Departemen Hubungan Internasional FISIP Unair yang selama beberapa bulan terakhir menyelenggarakan “Giat Jahit Masker Indonesia Lawan Covid”. Dimulai sejak 22 Maret 2020, serangkaian kegiatan bersifat sukarela ini terdiri dari perekrutan relawan, penggalangan dana, pengumpulan bahan dan pendistribusian masker kepada masyarakat.

Kegiatan yang diselenggarakan secara semi daring ini diadakan atas keprihatinan Departemen HI FISIP Unair terhadap minimnya penggunaan masker di kalangan masyarakat. “Publik tidak bisa disalahkan sepenuhnya, mengingat mahalnya harga masker menjadi salah satu alasan ulama. Terlebih lagi, masker jenis scuba yang notabenenya lebih ekonomis sekarang telah dilarang oleh pemerintah karena. Realitas tersebut lantas mendorong kami untuk dapat berkontribusi dalam menanggulangan efek pandemi dengan mengadakan Kegiatan Jahit Masker.” ungkap Irfa Puspitasari, ketua pengabdian masyarakat Giat Jahit Masker Indonesia Lawan Covid.

Dalam prosesnya, Departemen HI FISIP Unair berkolaborasi dengan Komunitas Jahit Masker Perempuan Milenial mengenai operasionalisasi pembuatan masker. Selain itu, Departemen HI FISIP Unair juga turut menggaet sejumlah penjahit professional maupun amatir, di antaranya Yens Pondok Jahit, dan Sinai Clothing & Sablon.

“Kami juga mengajak ibu-ibu rumah tangga, PNS, wirausaha dan berbagai kalangan masyarakat lain dari sejumlah kota—mulai dari Cilegon, Trenggalek, Kediri, Surabaya, hingga paling banyak dari Malang Raya—yang bersedia secara sukarela untuk terlibat dalam program ini.” ungkap Aviantif, Sekretaris Jahit Masker Perempuan Milenial. Uniknya, kegiatan ini juga melibatkan bantuan dan dukungan kalangan pekerja migran Indonesia yang ada di Hongkong.

Selain didistribusikan secara langsung, sejumlah masker turut dibagikan kepada instansi kesehatan dan instansi pemerintah lainnya. Instansi-instansi tersebut dapat turut membantu dalam pemerataan distribusi masker di kalangan publik. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan juga dapat meminimalisir ketergantungan masyarakat terhadap masker bedah, sehingga alokasinya dapat diprioritaskan kepada tenaga medis yang lebih membutuhkan.

Tidak hanya di Indonesia, gerakan semacam ini sejatinya telah diinisiasi di berbagai negara seperti Hong Kong, Ceko dan Taiwan sebagai bentuk solidaritas global dalam melawan pandemi. “Lantas, dengan diadakannya Giat Jahit Masker, kami berharap upaya yang kami lakukan bersama para mitra dapat turut berkontribusi dalam memperkuat solidaritas bangsa dan negara, serta pula masyarakat dunia dalam menghadapi masalah kesehatan ini secara bersama,” ujar Baiq LSW Wardhani, salah satu anggota tim pengabdian masyarakat ini. (AFP/RVT)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp