Usung Ketahanan Pangan, Mahasiswa UNAIR Berdayakan Masyarakat Karangpoh

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan pembukaan PHP2D Garuda Sakti di Kelurahan Karangpoh, Tandes, Surabaya, pada Minggu (6/09/20). (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Permasalahan sampah dari tahun ke tahun tidak ada habisnya, terutama untuk kota-kota besar khususnya Surabaya. Sampah yang menumpuk menyebabkan berbagai permasalahan lainnya, seperti gangguan kesehatan.

Dari permasalahan tersebut, beberapa mahasiwa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam program holistik pemberdayaan dan pembinaan desa (PHP2D) Garuda Sakti memberdayakan masyarakat Karangpoh, Tandes, Surabaya, memanfaatkan lalat black soldie fly (BSF) atau lalat tentara hitam sebagai budidaya untuk membantu mengurai sampah organik.

Menurut Muhammad Fuad Izzatulfikri selaku ketua menuturkan bahwa pembudidayaan lalat tersebut akan diolah sebagai pangan unggas, ikan dan makanan ternak lainnya. Adapula program unggulan lainnya yakni akuaponik yang fokus pengerjaannya di wilayah RW 2.

“Adapun ide yang diusung juga berangkat, khususnya akuaponik sendiri untuk pembudidayaan beberapa tanaman yang kami diskusikan dengan pihak terkait sebagai upaya untuk program ketahanan pangan terutama pembudidayaan tanaman tertentu,” tutur mahasiswa Sastra dan Bahasa Indonesia tersebut pada Minggu (06/09/20).

Bagi Fuad-sapaan akrabnya- alasan memilih daerah tersebut karena warga di sana mayoritas bergerak di bidang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Dampak pandemi menyebabkan banyak UMKM tidak memiliki pemasukan dan tidak ada produktifitas.

Selain dua program unggulan tersebut, sambungnya, pendidikan dan kesehatan menjadi program tambahannya. Kedua program tambahan, terkhusus pendidikan sangat membutuhkan fasilitator terutama bagi anak sekolah dasar dan sekolah menengah. Hal tersebut dikarenakan pendidikan menjadi salah satu aspek yang terdampak.

“Rencana kami selanjutnya kerja sama dengan pihak pemerintah kota juga terkait BSFlalat. Menjadi salah satu program penguraian sampah di beberapa tempat, tentu besar harapan kami menjadi bagian itu kedepannya dengan catatan pengolahan itu bisa memberikan pemasukan menjadikan ladang produktif untuk masyarakat setempat,” tambah Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Sastra dan Bahasa Indonesia tahun 2019 tersebut.

Dengan program tersebut, Fuad berharap kegiatan tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat dan pemicu bagi tim untuk berkiprah lebih dalam dengan pengabdian masyarakat.

“Karena kami tidak ingin terjebak dengan sifatnya simbolisme, formalisme. Tapi ingin memberikan kebermanfaatan terutama dengan gelontoran dana yang diberikan kepada kami,” pungkasnya. (*)

Penulis: Asthesia Dhea Cantika

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).