Mahasiswa Ciptakan Aplikasi untuk Permudah Difabel dalam Mencari Kerja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Meski berada dalam situasi pandemi Covid-19, tak membuat empat mahasiswa Administrasi Negara (AN) FISIP UNAIR bermalas-malasan. Lewat ajang 3rd Digitalised International Invention Innovation and Design Johor 2020, mereka menyabet penghargaan Silver Medal pada klaster social science.


Mereka adalah Sisilia Adysti, Aisyah Nusa Ramadhana, Yoga Dimas Ananta, dan Kristina Bella. Prestasi tersebut diraih pada penghujung Agustus 2020 lalu.


Sisilia Adysti selaku perwakilin kelompok, saat ditemui menjelaskan bahwa dalam kompetisi itu mereka menawarkan inovasi bernama HI-JOB. Inovasi tersebut dimaksudkan untuk memfasilitasi penyandang disabilitas dalam menemukan dan memilih pekerjaan yang cocok dengan kebutuhan serta potensi mereka.


“HI-JOB memiliki fitur online classes, training, job vacancy dan consultation. Tujuannya untuk mempersiapkan penyandang disabilitas dalam memperoleh pekerjaan pada sektor yang tepat,” tutur Sisilia pada Minggu (6/9/2020).


Selain itu, HI-JOB juga memberikan fitur job application, sehingga para penyandang disabilitas dapat langsung apply lamaran kerja dengan mengisi form yang tersedia.


Inovasi tersebut berawal dari penemuan data pada laman Kementerian Ketenagakerjaan, bahwa terdapat 20.9 juta penyandang disabilitas yang memasuki usia kerja hingga Juli 2020. Sebanyak 10.9 juta diantaranya telah memasuki angkatan kerja, sebagian besar bekerja di sektor informal.


Menteri Ketenagakerjaan per Juli 2020 mengatakan bahwa penyerapan tenaga kerja dengan disabilitas masih belum maksimal. Berangkat dari masalah tersebut, Sisilia dan timnya menginisiasi ide pembuatan aplikasi HI-JOB.


“Aplikasi ini akan memudahkan para penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal. Terlebih, kami telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, terutama pemerintah dan lembaga sektor publik,” jelasnya.


Hadirnya inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi solusi untuk situasi saat ini dan kedepan. Lebih lanjut, semoga mampu menjadi pilot project yang dapat direkomendasikan kepada pemerintah dan lembaga sektor publik.


Hal itu juga mengingat bahwa penyandang disabilitas juga harus mendapatkan kesetaraan dalam artian keadilan. Selain itu, dengan memberikan ruang guna menunjukkan kompetensi mereka untuk siap bersaing.


“Kami sangat senang dapat berpartisipasi dan turut andil dalam kompetisi tersebut. Selain memacu potensi diri dan kerja sama tim, kami sangat gembira karena dapat membawa nama baik Universitas Airlangga dalam kompetisi internasional,” pungkasnya.(*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti
Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).