Enterococcus faecalis adalah bakteri yang menyebabkan kegagalan perawatan saluran akar. Irigation adalah satu dari prinsip-prinsip dari pengobatan endodonti yaitu “triad endodontic treatment”. Natrium hipoklorit sering digunakan sebagai irigasi saluran akar, tapi sering menyebabkan iritasi jaringan. Di indonesia, daun sambiloto dapat dijumpai di pasar dalam satu dosis atau dikombinasikan dengan bahan alam lainnya dalam bentuk tablet atau persiapan herbal. Masyarakat mengetahui sambiloto sebagai tanaman daun pahit yang memiliki berbagai khasiat.
Senyawa kimia kandungan daun sambiloto adalah tannin, saponin, alkaloid, flavonoid dan andrographolide yang memiliki potensi antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bakterisida minimum ekstrak daun sambiloto terhadap pertumbuhan enterococcus faecalis. Ekstrak daun sambiloto yang dipakai 1,56%, 2,09%, 2,61% dan 3,15%.
Komponen aktif dari sambiloto utama daun adalah andrographolide yang dibuktikan di beberapa penelitian mempunyai efek sebagai antimicrobial organisme mikroba. Tanin dalam ekstrak daun sambiloto yang memiliki sifat antibakteri mikroba, produksi mikroba enzim, dinding sel, dan mengganggu transportasi protein. Pembentukan dan senyawa kompleks antara flavonoids protein menyebabkan penghancuran senyawa ekstraselular di dinding sel bakteri sehingga membran sel bakteri menjadi rusak. Saponin mengurangi ketegangan permukaan dinding sel bakteri, kemudian membuat membran luar dan pada dinding sel menjadi rentan.
Hasil penghitungan enterococcus faecalis koloni nomor menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak sambiloto semakin kecil pertumbuhan koloni .Keberadaan senyawa kimia dalam ekstrak daun sambiloto yang seperti tannin, flavonoids, saponin, alkaloid, andrographolide, dan memiliki mekanisme sebagai antibakteri terhadap bakteri enterococcus faecalis. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah ekstrak daun sambiloto yang dapat menghambat dan membunuh bakteri enterococcus faecalis.
Penulis: Priyawan Rachmadi
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://www.psychosocial.com/article/PR270931/19404/