Aplikasi Berbasis Android “ Remaja Sehat” sebagai Solusi Permasalahan Kespro Remaja di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dok. Pribadi

Saat ini remaja di Indonesia banyak menghadapi permasalahan, bukan hanya masalah pada kelompok umur balita dan lansia. Namun permasalahan remaja menjadi masalah krusial yang sangat penting diselesaikan. Kesehatan reproduksi remaja masih menjadi trending topik. Berdasarkan data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) tahun 2018 yang dilakukan oleh BKKBN diperoleh gambaran tentang status kesehatan reproduksi remaja.

Dari total remaja yang menjadi sampel sebanyak 22.210 remaja dapat diketahui bahwa indeks dan pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) sebesar 57,1. Artinya bahwa sebagian besar status KRR dan pegetahuan remaja tentang KRR masih dalam kategori yang rendah atau kurang. meskipun indeks KRR mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2017 namun kenaikannya belum signifikan hanya naik sebesar 4,7. (indeks KRR 2017 sebesar 52,4). Pengetahuan tentang masa subur relatif masih rendah, pengetahuan tentang HIV-AIDS, IMS, NAPZA  sudah baik namun sebagian besar masih rendah dalam aspek afektifnya.

Di sisi lain keberadaan media atau akses terhadap gadget cukup tinggi dikalangan remaja. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada survei tahun 2018 jumlah tertinggi pengguna internet pada usia 15-19 tahun.  Berdasarkan hasil survei SKAP tahun 2018 para remaja memperoleh informasi KRR dari internet atau website.

Salah satu solusi permasalahan dalam menghadapi rendahnya indeks kespro maka diluncurkan sebuah aplikasi berbasis Android “Rumah Remaja”. Aplikasi tersebut merupakan media yang didisain khusus bagi remaja dan disesuaikan dengan kebutuhan remaja. Aplikasi tersebut dapat di akses dengan mudah di play store tanpa berbayar. Pada pengembangan aplikasi melibatkan peran serta remaja. Pada aplikasi informasi yang diberikan adalah tentang masa pubertas termasuk ciri-ciri primer dan sekunder masa pubertas, masa subur, IMS, HIV-AIDS, seialn itu dikembangkan permainan dan kasus yang dapat menambah pengetahuan dan aspek afektif remaja.

Sebanyak 302 remaja berkontribusi dalam mengembangkan konten, disain dan games didalamnya. Aplikasi “Remaja Sehat” telah di launching dan di gunakan oleh sekitar 500 remaja. Keterlibatan remaja dalam memngembangkan aplikasi ini menjadi aspek penting. Mereka tahu kebutuhan apa yang harus dipenuhi dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja. Jadi aplikasi yang dikembangkan ini memang dari remaja, untuk remaja dan oleh remaja. Remaja jadi merasa memiliki dan merasa ikut bertanggungjawab dalam menghadapi msalah kesehatan reproduksi remaja. Konten dan tampilan aplikasi juga disesuaikan dengan selera remaja.

Pada remaja yang telah menggunakan dan mengakses secara kontinyu aplikasi tersebut terjadi peningkatan pada aspek afektif remaja. Artinya aplikasi “Remaja Sehat” dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan aspek afektif kesehatan reproduksi remaja. Para remaja tidak perlu lagi bersusah payah mencari  atau membuka website. Cukup menggunakan smartphone masing-masing mengunduh aplikasi dan semua informasi dapat diakses. Gambar dan contoh kesehatan reproduksi remaja juga dapat dilihat. Sehingga kondisi inilah yang dapat mempengaruhi afeksi remaja. Pada aspek afeksi yang paling berpengaruh adalah relative advantage. Relative advantange artinya bahwa remaja merasa mendapatkan banyak manfaat setelah mengakses atau menggunakan aplikasi tersebut. keuntungan yang dirasakan adalah kemudahan dalam mengakses, informasi yang ada pada aplikasi cukup udah diterima dan sangat informatif. Kemudahan dalam mengunduh juga menjadi salah satu alasan dalam memanfaatkan aplikasi yang telah dikembangkan.

Diharapkan aplikasi “Remaja Sehat” dapat diadopsi lebih luas oleh para remaja sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar dalam membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Pengembangan aplikasi akan terus dilakukan agar selalu update dengan kemajuan tekhnologi dan kebutuhan remaja Indonesia. Peran semua sektor terutama orangtua juga penting. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini orangtua juga dapat belajar dan dapat menjadi bahan rujukan orangtua dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi dalam keluarga. (*)

Penulis: Pulung Siswantara

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:

http://iratde.com/index.php/jtde/article/view/447/366

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).