Menuju Semester Baru, UNAIR Rancang Protokol, Insentif, hingga Skema Perkuliahan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor Universitas Airlangga Prof Moh Nasih. (Dok. PIH UNAIR)

UNAIR NEWS – Pada akhir Juni, Universitas Airlangga (UNAIR) akan mengakhiri perkuliahan semester genap. Hal tersebut turut menandai persiapan UNAIR menyongsong semester baru pada awal September nanti. Untuk itu, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak. menerangkan bahwa kini rektorat tengah mempersiapkan berbagai skema perkuliahan baru semester depan.

“Kita punya waktu dua bulan untuk persiapan. Mulai dari penerimaan mahasiswa baru, fasilitas, hingga insentif bagi mahasiswa akan kita pertimbangkan semua,” tutur Prof. Nasih pada Jumat (5/6/2020).

Prof. Nasih mengungkapkan bahwa perkuliahan semester lalu yang telah dilaksanakan secara daring akan dijadikan sebagai evaluasi untuk memulai semester depan. Namun skema terburuk apabila kondisi Covid-19 belum mereda hingga September, UNAIR juga siap kembali menggunakan model perkuliahan daring untuk kelas-kelas yang tidak memerlukan materi hand on dan praktikum.

“Tapi beberapa mata kuliah sains seperti kesehatan, farmasi, biologi, kedokteran, kan praktikumnya tidak bisa secara daring. Jadi beberapa fasilitas dan laboratorium akan kami siapkan untuk beroperasi dengan model tatap muka,” katanya.

Menurut Prof. Nasih, praktikum dan kelas-kelas yang mengharuskan bertatap muka nantinya akan diterapkan peraturan sesuai dengan protokol Covid-19. Beberapa di antaranya seperti pembatasan peserta kelas dalam tiap sesi praktikum, penyemprotan berkala, serta aturan cuci tangan dan masker. “Bahkan pemakaian face shield juga akan kita lakukan,” ucapnya.

Sementara itu mengenai insentif bagi mahasiswa, Prof. Nasih tidak menampik bahwa universitas tidak dapat menghilangkan berbagai macam pengeluaran untuk tendik dan pemeliharaan. Namun, UNAIR juga selalu berusaha memperhatikan mahasiswanya yang terdampak Covid-19 secara finansial.

“Kami punya skema. Bagi orang tua yang terdampak langsung dan mengalami penurunan ekonomi secara signifikan, kami persilahkan untuk mengajukan permohonan keringanan pembayaran UKT,” ungkap Prof. Nasih.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu menerangkan bahwa orang tua atau mahasiswa dapat menulis surat untuk pengajuan pengangsuran, penundaan, maupun penurunan UKT. Akan tetapi UNAIR nantinya juga akan tetap melakukan pengamatan dan seleksi karena menyadari tidak semua pihak terdampak secara finansial.

Sementara itu, Prof. Nasih juga memperhatikan mahasiswa yang merasa keberatan dengan situasi saat ini, baik perihal UKT maupun efektivitas kuliah daring. UNAIR memberi peluang kepada mahasiswanya yang memiliki pemahaman seperti itu untuk mengajukan cuti akademik sampai keadaan normal kembali.

Urgensi kontinuitas pelaksanaan perkuliahan sendiri menurut Prof. Nasih karena UNAIR berusaha mempertimbangkan dampaknya bagi mahasiswa.

“Kami bisa saja tidak menyelenggarakan perkuliahan semester depan. Tapi jadwal kelulusan akan mundur. Padahal mestinya banyak mahasiswa kami yang sudah bisa lulus dan bekerja. Makanya insentif waktu ini benar-benar kami perhatikan dan akan kami laksanakan dengan hati-hati,” pungkasnya. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).