Sintesis dan Karakteristik Chitosan Sisik Ikan Haruan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ikan Haruan (channa striata). Sumber animaldiversity.org/accounts/Channa_striata/

Ikan haruan (channa striata) adalah salah satu produksi perikanan yang terkenal di Kalimantan Selatan. Ikan haruan ini selain enak rasanya, diketahui mempunyai sifat terutama membantu mempercepat penyembuhan luka dan mempunyai efek anti-inflammatory. Selain itu Ikan haruan juga merupakan salah satu makanan favorit masyarakat kalimantan selatan , jadi memiliki prospek cerah untuk dikembangkan di Indonesia.

Jumlah ikan haruan cukup banyak, sehingga secara luas digunakan sebagai bahan baku utama pada skala industri dan skala rumah tangga. Rata rata bagian ikan yang dapat dimakan 40-50%, sedangkan bagian tubuh dari ikan yang biasanya menjadi limbah adalah sisiknya.  Pengelolaan limbah yang jelek dapat menimbulkan dampak masalah lingkungan hidup yang dapat memperpanjang masalah sosial dan masalah kesehatan.

Perkembangan pengetahuan saat ini, penggunaan sisik ikan semakin populer di berbagai bidang, seperti di bidang obat-obatan, makanan, dan bidang pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan lapisan bawah dermis sisik ikan, yang disebut chitin (Kitin).  Sifat kitin tidak beracun dan mudah rusak, sehingga mendorong modifikasi kitin untuk lebih mengoptimalkan fungsi dan memperluas kegunaan kitin.

Salah satu turunan senyawa dari kitin yang luas digunakan adalah chitosan. Chitosan merupakan produk alami dari kitin, chitosan mempunyai sifat unggul dalam hal biocompatibility, biodegradation, aktivitas biologis, tidak beracun, dan tidak menimbulkan alergi.  Chitosan diperoleh melalui reaksi kimia dan enzim deacetylated chitin sehingga mempunyai sifat biodegradable polymeric, dan juga mempunyai sifat khusus dalam hal biocompatibility, biodegradation, antibakteri , tidak menyebabkan alergi dan kemampuannya untuk membentuk serat dan films. Chitosan sangat potensial sebagai bahan antibakteri karena mengandung polisakarida amino yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Tujuan dari penelitian ini memberikan Informasi tentang beberapa karakteristik sifat fisik dan kimia sisik ikan Haruan,  diharapkan dapat menjadi jembatan antara potensi sisik ikan haruan, dengan penggunaannya di bidang kedokteran gigi .

Karakteristik fisik chitosan sisik ikan haruan : yield 24,10%, kelembaban 4,92%, abu 0,45% , kandunan protein 0,17%, kandungan lemak 0,66%, kandungan serat 0,68%, kandungan karbohidrat 0,11%, dan larut dalam 1% asam asetat.

Sifat kimia senyawa chitosan sisik ikan haruan ; pH 10,16 dan deacetylation degree (DD) 85,25%. Morfologi chitosan sisik ikan haruan terdiri beberapa lapisan dengan struktur almost spherical, porous, fibrous, broken dan irregular. (*)

Penulis: Priyawan Rachmadi

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami melalui link berikut ini:

https://www.sysrevpharm.org/fulltext/196-1586421799.pdf?1588174189

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).