Akses Informasi dan Pendidikan Pengaruhi Wanita Gunakan Alat Kontrasepsi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi alat kontrasepsi. (Sumber: Hello Sehat)

Siapa yang tidak mengenal Indonesia, sebuah negara yang indah di garis katulistiwa. Indonesia juga sangat terkenal dengan populasi yang semakin tahun semakin bertambah. Tetapi Indonesia juga merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utama di Indonesia adalah bidang populasi di mana pertumbuhan penduduk masih tinggi. Kondisi populasi seperti itu menempatkan Indonesia pada kesulitan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pemerintah terus berupaya mengurangi laju pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana. Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2010, ditemukan bahwa populasi Indonesia telah mencapai 237,2 juta, dengan tingkat pertumbuhan sekitar 3,1% per tahun dan tingkat kelahiran 2,6 anak per wanita. Populasi Indonesia meningkat setiap hari, meskipun pemerintah terus berupaya untuk mencapai 2,1 anak per wanita. Namun, masih banyak orang yang memiliki anak dalam jumlah besar.

Keluarga berencana adalah program yang digunakan untuk membantu pasangan dalam menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, merencanakan kehamilan, mengatur interval antara kehamilan, mengendalikan waktu kelahiran, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Dalam program keluarga berencana kita akan selalu berkaitan dengan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi terbagi menjadi dua yakni yang digunakan oleh pria dan yang digunakan oleh wanita. Dan tentunya jumlahnya lebih banyak yang digunakan oleh wanita.

Peran wanita sangat besar dalam pemilihan kontrasepsi untuk merencanakan keluarga. Penggunaan kontrasepsi telah meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia, Amerika Latin dan terendah di Afrika Sub-Sahara. Hampir sebagian besar wanita di Jawa Timur memilih kontrasepsi dengan cara suntikan setiap tiga bulan.

Namun, ternyata wanita di pedesaan lebih banyak yang memilih metode ini daripada di perkotaan, dan juga wanita yang meilih metode ini banyak didominasi dengan wanita denggan pendidikan yang lebih rendah. Alasan kepraktisan dan tidak terlelu rumit menjadi bahan pertimbangan wanita dalam memilih metode ini.

Banyaknya media informasi yang bisa digunakan sebagai acuan oleh para wanita membuat wanita di perkotaan lebih memilih merencanakan keluarga dengan baik melalui penggunaan alat kontrasepsi. Di daerah perkotaan, lebih banyak media informasi tersedia daripada di daerah pedesaan, sehingga di daerah perkotaan akses ke informasi layanan keluarga berencana terkait dengan kontrasepsi lebih mudah.

Selain itu, ketidaksetaraan budaya dan angka melek huruf juga dapat mempengaruhi penggunaan kontrasepsi. Ini mungkin menjadi salah satu alasan wanita usia subur cenderung menggunakan kontrasepsi.

Rencana penggunaan kontrasepsi juga dapat dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas kesehatan. Tentunya hal ini sangat berdasar, daerah yang sulit mendapatkan fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan berkaitan dengan alat kontrasepsi membuat masyarakat semakin tidak tahu dan tidak mau menggunakan alat kontrasepsi. Daerah dengan ketersediaan fasilitas kesehatan akan menempatkan masyarakat cenderung menggunakan kontrasepsi.

Pendidikan  juga memiliki hubungan dengan rencana penggunaan kontrasepsi. Penelitian yang dilakukan di Kenya menunjukkan bahwa status pendidikan tinggi meningkatkan kemungkinan penggunaan kontrasepsi dua hingga empat kali. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka keinginan untuk membuat masa depan yang lebih terencana menmbuat wanita mempunyai kemungkinan yang semakin tinggi dalam penggunaan kontrasepsi.

Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih terbuka terhadap informasi, sehingga mereka cenderung memilih kontrasepsi modern. Seseorang yang sering terpapar informasi akan tahu lebih banyak dan memahami jenis kontrasepsi dan efek sampingnya sehingga mereka dapat mempertimbangkan kontrasepsi yang akan digunakan.

Dengan memahami kenapa seseorang wanita memilih menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi akan membuat kita berada pada situasi yang baik ketika kita akan mengandalikan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol pertumbuhannya. Dengan meningkatkan akses informasi dan pendidikan untuk wanita akan memudahkan dalam meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan tentunya juga tidak melupakan ketersediaan sarana dan fasilitas untuk mempermudah mereka mengakses informasi dan alat kontrasepsi. (*)

Penulis: Pulung Siswantara

Artikel lengkapnya dapat dilihat melalui jurnal berikut ini,

https://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ijphrd&volume=10&issue=10&article=368

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).