UNAIR NEWS – Prosesi wisuda Universitas Airlangga periode Desember 2019 (7/12/2019) meninggalkan cerita duka. Wisudawan bernama Deni Setiawan tidak bisa menghadiri acara karena dipanggil yang Maha Kuasa sesaat usai merampungkan tugas akhir pada tahun lalu.
Deni tercatat sebagai mahasiswa Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR. Ia juga tercatat masuk pada jurusan tersebut pada 2014.
Mardi, ayah Deni yang mengambil ijazahnya tampak terharu dan berkaca-kaca. Saat penyerahan ijazah oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Muhammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA. juga nampak Mardi ditemani sang istri yang juga tidak bisa menyembunyikan rasa terharu. Mardi mengungkapkan Deni semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang mandiri dan periang.
“Dari masa sekolah sampai kuliah ia dikenal mandiri dan memberikan semangat kepada adiknya,” ungkapnya.

Mardi juga mengungkapkan semua permasalahan yang dihadapi oleh Deni tidak pernah diceritakan kepadanya bahkan keluarga. Hal tersebut menjadikan Deni sebagai pribadi yang selalu mandiri serta tidak bergantung pada orang tua.
Tidak hanya itu, sikapnya yang mandiri turun ke adiknya yang masih duduk dikelas dua sekolah menengah pertama (SMP). Adiknya kini menjadi sosok yang mandiri meskipun masih duduk di SMP.
“Adiknya sekarang pun mirip dengan Deni yang mandiri disegala aktivitas,” ujarnya.
Mardi juga menambahkan cita-cita Deni adalah melanjutkan studi ke Jepang dan Korea. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya saat mengerjakan skripsi.
Selain itu, Mardi berharap kepada mahasiswa yang sedang berjuang mengerjakan skripsi untuk tetap bersemangat. Cita-cita yang diinginkan juga tetap dikerjar meski harus melewati beberapa rintangan.
Penulis: Aditya Novrian
Editor: Nuri Hermawan