UNAIR NEWS – Pada artikel sebelumnya telah dipaparkan menganai toxic people dan bagaimana cara menghadapinya.Pada artikel kali ini, Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., Psikolog atau Dewi berbagi informasi terkait dengan cara menghadapi toxic people.
http://news.unair.ac.id/2019/12/06/mengenal-toxic-people-dan-karakteristiknya/
Setidaknya terdapat dua cara menghadapi toxic people ala Dewi. Yang pertama adalah dengan sikap positif dan kedua adalah dengan sikap asertif. Yaitu, memperhatikan kebutuhan dan perasaan diri sendiri, namun juga menghargai orang lain.
Sikap Positif
Sikap positif untuk menghadapi toxic people adalah dengan memandang orang tersebut sebagai ujian yang membuat diri tertempa. Sehingga, dengan berinteraksi bersama orang tersebut dapat membuat diri individu menjadi lebih baik.
“Sikap positif dapat dengan berterimakasih pada Tuhan telah berhadapan dengan orang yang tidak menyenangkan, menghasut, suka mengkritik. Berarti saya bisa belajar untuk lebih sabar,” ucap Dewi.
Sikap Asertif
Kemudian, apabila seseorang tidak bisa mengambil sikap positif sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya. Maka, dapat dengan mengambil sikap asertif.
Sikap asertif ditunjukkan dengan mengungkapkan pendapat dan perasaan kita pada orang tersebut namun tidak membuat orang itu tersinggung. Bersikap terbuka dan memakai kalimat yang bagus untuk mengungkapkannya.
“Misalnya, kita bisa berkata saya terima kritikan anda, tapi sebaiknya anda tidak melakukannya tanpa suatu penjelasan yang lebih jelas. Saya tidak suka dikritik di depan umum,” lanjutnya.
Bagi orang yang berhadapan dengan toxic people, Dewi berpesan agar sebaiknya belajar untuk mengatur emosi dan bersyukur bahwa dengan menghadapi toxic people sehingga diajari untuk menjadi lebih matang. Tapi jika terjadi terus menerus, maka beranilah untuk mengatakan tidak.
“Karena semutpun kalau terjepit akan marah, menggigit. Lihat dari dua sisi, jika diawal Anda bisa lihat secara positif nanti kalau sudah tidak mampu harus siap mengatakaan tidak,” pungkasnya. (*)
Penulis : Galuh Mega Kurnia
Editor : Binti Q. Masruroh