UNAIR NEWS – Beberapa waktu yang lalu, peneliti ikan air tawar UNAIRbekerja sama dengan peneliti dari Universitas Brawijaya tergerak untuk mengetahui kondisi keanekaragaman ikan air tawar di Pulau Jawa. Sebagai salah satu peneliti, Veryl Hasan S.Pi., M.P. sekaligus Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR menerangkan bahwa ikan yang awalnya hanya dapat dijumpai terbatas diwilayah tertentu ternyata diketahui tersebar di wilayah lain.
Ialah Ikan Mangut, spesies yang secara biogeografi tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Jawa Barat itu ternyata juga tersebar hingga ke Jawa Tengah. “Di Jawa Barat, Ikan Mangut pernah tercatat di Sungai Cisadane; Sungai Ciliwung; dan Sungai Citarum. Namun data penelitian terbaru menunjukkan ikan ini juga tersebar sampai ke Jawa Tengah tepatnya di Waduk Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo,” ungkap Veryl menjelaskan hasil penelitian.
Indonesia memang memiliki keunikan spesies ikan air tawar yang tidak terdapat di wilayah lain. Beberapa bahkan endemik dan langka sehingga diperlukan banyak kajian untuk menyelamatkan keberadaannya.“Penemuan spesies Ikan Mangut ini adalah catatan pertama dari spesies ini di luar habitat aslinya (Jawa Barat), sekaligus merupakan perluasan ke arah timur dari distribusi sebelumnya dengan lokasi yang terpisah sekitar 300 KM,” papar dia.
Veryl melanjutkan, menurut informasi masyarakat lokal,Ikan Mangut adalah jenis yang paling susah dijumpai. Ikan tersebut hanya berada di lokasi dengan air jernih dan bebas pencemaran. “Hal ini mengindikasikan bahwa spesies ini tidak tahan pada perubahan lingkungan yang ekstrim, sehingga keberadaannya di alam sangat terbatas,” ujarnya.
Karena minimnya data, imbuh Veryl, Ikan mangut belum terdaftar secara resmi sebagai spesies langka di lembagaInternational Union fortheConservationofNatureand Natural Resources (IUCN) Redlist. Meskipun begitu, status Ikan Mangut layak ditinjau ulang.Hingga kini, kata Veryl, penelitian terus diupayakan untuk mengetahui persebaran Ikan Mangut di pulau jawa, khususnya Jawa Timur.
Veryl menyayangkan, kurangnya kesadaran dan edukasi masyarakat mengenaipenangkapan ikan langka yang hingga kini masih terus terjadi. “Selama masih berwujud ikan, masyarakat cenderung akan mengambilnya tanpa memedulikan status konservasinya,” katanya. (*)
Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Nuri Hermawan
Reference : Hasan V, Soemarno, Widodo SW, Wiadnya DGR, Mukti AT, Irawan B (2019) Distributionextensionandfirstrecordof Lobocheilosfalcifer (Cypriniformes, Cyprinidae) in CentralJavaProvince, Indonesia. Eco. Env. &Cons. 25 (July Suppl. Issue): S158-S161.