Pakar Teliti Ekstrak Daun Ubi Jalar Ungu sebagai Bahan Aktif Potensial Tabir Surya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Luaran riset yang membanggakan datang dari Diah Mira Indramaya dr., Sp.KK. Kali ini, ia mengulas tentang “Ekstrak Daun Ubi Jalar Ungu sebagai Bahan Aktif Potensial Tabir Surya”. Sebelum mengulas lebih dalam tentang ekstrak daun ubi jalar ungu, terlebih dulu, ia mengulas tentang paparan sinar matahari telah diketahui dapat menyebabkan kerusakan kulit. Radiasi yang dipancarkan oleh sinar ultraviolet (UV), jelasnya, mengandung radikal bebas yang dapat memicu penuaan dini hingga kanker kulit.

“Penggunaan tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar UV,” ungkapnya.

Tabir surya, sambung dr. Diah Mira, umumnya diformulasikan dari bahan kimia seperti asam amino benzoat dan turunannya seperti cinnamates dan benzophene. Penggunaan bahan kimia tersebut, lanjutnya, efektif terutama pada konsentrasi tinggi, namun berpotensi menimbulkan reaksi iritasi atau alergi.

“Penambahan bahan alami seperti flavonoid (anthocyanin) diharapkan dapat meminimalisir efek samping,” jelasnya.   

Untuk itu, ia dan tim melakukan riset mengenai daun ubi jalar ungu yang diketahui memiliki kadar anthocyanin yang tinggi. Ekstrak etanol dari bahan alami itu, jelasnya, juga telah terbukti memiliki efek antioksidan sebesar 80,43%, setara dengan vitamin C murni.

“Sehingga dianggap berpotensi menjadi bahan aktif tabir surya yang efektif dengan efek samping minimal. Meskipun demikian, uji klinis perlu dilakukan untuk mengetahui apakah bahan ini aman digunakan pada kulit manusia atau malah berpotensi menimbulkan reaksi iritasi dan alergi,” tuturnya.

Pada akhir, ia mengatakan bahwa penelitian yang ia lakukan membuktikan, ekstrak ubi jalar ungu varietas antin-3 dari daun muda dengan konsentrasi 500 mg/kg, 1000 mg/kg, dan 5000 mg/kg dan daun tua dengan konsentrasi 500 mg/kg tidak menimbulkan reaksi iritasi dan alergi pada manusia. Reaksi iritasi dan alergi lemah, jelasnya, terjadi pada subyek yang mendapat ekstrak daun tua dengan konsentrasi 1000 mg/kg dan 5000 mg/kg.

“Daun tua memiliki kadar saponin yang lebih tinggi dibanding daun muda, zat ini telah diketahui bersifat iritan. Daun muda memiliki kadar flavonoid (anthocyanin) yang lebih tinggi dan kadar saponin lebih rendah sehingga dianggap lebih efektif dan aman digunakan sebagai bahan aktif potensial tabir surya,” pungkasnya. 

Penulis: Nuri Hermawan

Editor: Khefti Al Mawalia

Referensi: 

https://www.ijddt.com/index.php/IJDDT/article/view/140

Dipahayu D, Arifiyana D, Indramaya DM, Anggraeni S (2019). Safety Study of Purple Sweet Potatoes Leaves Extract (Ipomoea batatas (l.) Lamk) Antin-3 Variety as a Sunscreen Active Ingredient on Human Skin. International Journal of Drug Delivery Technology, 9(2): 120-4; https://doi.org/10.25258/ijddt.9.2.2 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).