UNAIR NEWS – Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan gejala hiperglikemia sebagai akibat gangguan sekresi insulin. Kekurangan hormon insulin yang berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan mensintesa lemak disebabkan oleh pangkreas yang tidak lagi mampu mensekresi insulin. Sedangkan kekurangan dari hormon insulin relatif disebabkan oleh produksinya yang tidak mencukupi dengan kebutuhan tubuh.
Penyakit ini sangat sulit untuk disembuhkan dan biasanya tidak berdiri sendiri melainkan akan terjadinya komplikasi dengan penyakit lain yang menyertai seperti hipertensi dan ganguan pada fungsi ginjal. Sehingga penggunaan obat merupakan pilihan utama yaitu golongan sulfonylurea dan biguanid. Namun, selama ini penggunaan obat sebagai anti diabetes biasanya berlangsung lama dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Prof. Dewa Ketut Meles, MS., drh menemukan alternatif baru untuk menekan biaya pengobatan penyakit DM dengan menggunakan buah pare. Menurutnya, buah pare memiliki kandungan charantin, polypeptide-P insulin dan lektin yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah.
“Kandungan saponin, flavonoid, polifenol, dan vitamin C buah pare berfungsi sebagai antioksidan yang bertujuan untuk menangkal radikal bebas yang seringkali mengganggu kelangsungan hidup sel Leydig akibat penyakit diabetes mellitus,” paparnya.
Penderita diabetes mellitus, tandasnya, sering mengalami penurunan kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH), Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1), dan Stem Cell Factor (SCF) karena kepekaan reseptor insulin mengalami gangguan. Sehingga, meningkatnya glukosa darah akan berpengaruh terhadap penurunan ICSH yang menyebabkan menurunnya respon sel Leydig untuk mensekresi testosteron karena kepekaan reseptor insulin mengalami gangguan.
“Gangguan kepekaan reseptor insulin menyebabkan menurunnya SCF testis sehingga akan menurunkan replikasi sel Leydig yang dapat menyebabkan jaringan interstitial testis kehilangan kepadatannya dan penurunan jumlah volume sel Leydig per ruang interstitial,” tuturnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak buah pare (Momordica charantia Linn) memiliki efek antidiabetic pada kasus hiperglikemia yang dapat menurunkan kadar gula darah, memperbaiki kerusakan sel beta pancreas dan meningkatkan jumlah sel Leydig pada dosis 50 mg/1ml/hari pada hari ke 21 setelah perlakuan.
“Buah pare digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada kasus hiperglikemia melalui perbaikan fungsi sel pulau Langerhans untuk memproduksi insulin. Sedangkan manfaat lainnya yaitu memperbaiki peran dan fungsi sel Leydig dalam menghasilkan hormone testosterone sehingga tidak langsung memperbaiki fungsi seksual,” tutupnya.
Penulis: Khefti Al Mawalia
Editor: Nuri Hermawan
Referensi :
Dewa Ketut Meles, Wurlina, Dewa Putu Anom Adnyana, Chaterina Puspadewanti Rinaldhi, Rian Rizky Octaviani, Desak Ketut Sekar Cempaka. 2019. The antidiabetic effect of bitter melon (Momordicacharantia L.) extracts towards glucose concentration, langerhans islets, and leydig cells of hyperglycemic mice (Rattus norvegicus). EurAsian Journal of BioSciences, 13:757-762