UNAIR NEWS – Sebanyak 13 delegasi dari Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR mengikuti perlombaan tingkat nasional Scientific Competition of Nursing Udayana (SOUND) di Bali tanggal 1-3 November lalu. Dalam acara tersebut, digelar berbagai lomba meliputi lomba esai, review literatur, lomba poster publik, debat bahasa Inggris, dan video edukasi.
Delegasi FKp UNAIR terdiri dari tiga tim lomba poster publik dan dua tim lomba debat bahasa Inggris. Dari lima tim tersebut, delegas berhasil pulang dengan dua penghargaan, juara favorit lomba poster publik dan juara harapan 1 lomba debat bahasa Inggris.
“Ingin menambah pengalaman baru sekaligus keluar dari zona nyaman, khususnya di kompetisi debate yang berbeda sistem dengan perlombaan yang pernah saya ikuti,” ujar Yumna Muhammad Apta.
Pada lomba debat berbahasa Inggris itu, sistem yang digunakan adalah British Parliamentary. Dalam kompetisi itu tim dituntut untuk berpikir cepat. Ini dikarenakan adanya mosi mendadak yang diberikan panitia. Dengan waktu singkat, tim harus mempersiapkan argumen dengan topik yang sama sekali baru.
Selain menambah pengalaman dengan sistem debat berbahasa Inggris yang baru, Yumna turut mengungkapkan bahwa ia mengikuti SOUND untuk menambah relasi, sekaligus membayar kerinduan untuk menyambangi Pulau Bali.
Sebelum mengikuti lomba tersebut, tim debat berlatih dengan dibantu Airlangga Debating Society (ADS). Tak tanggung-tanggung, ketua ADS turun tangan menjadi mentor dalam melatih tim delegasi.
Perjalanan menuju perlombaan dan meraih penghargaan itu tidak mudah. Mepetnya tanggal penyelenggaraan dengan acara lain di fakultas sempat membuat tim kerepotan. Tapi mereka tetap berangkat dan mengusahakan yang terbaik, sehingga dapat pulang dengan penghargaan.
Banyak kesan positif yang didapat tim dari mengikuti acara SOUND. Lomba berlangsung seru dan mengembangkan diri peserta. Selain itu, relasi bertambah dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES), dan institusi-institusi lainnya. (*)
Penulis: Fida Aifiya
Editor: Binti Q. Masruroh