Cerita di Balik Kesuksesan Wahyu dan Rosda Ikuti Kompetisi UNS

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
M. Wahyu Syafiul Mubarok mahasiswa Fimia Fakultas Sains dan Teknologi (kiri) bersama Rosda Rodhiyana mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan menyabet Juara Harapan 1 dalam National Essay Competition Science Week di Universitas Negeri Sebelas Maret. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Prestasi demi prestasi kembali ditorehkan oleh mahasiswa UNAIR. Kabar membanggakan kali ini datang dari dua mahasiswa Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) M. Wahyu Syafiul Mubarok mahasiswa Fimia Fakultas Sains dan Teknologi dan Rosda Rodhiyana mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan.

Dengan judul essay ‘FISQUAS: Fish Quality Awareness System berbasis Fiber Sensor Untuk Deteksi Formalin Pada Ikan’ keduanya berhasil menyabet Juara Harapan 1 dalam National Essay Competition Science Week di Universitas Negeri Sebelas Maret.

Ada hal menarik yang diungkapkan oleh Rosda sebelum ia dan Wahyu memutuskan untuk mengikuti lomba esai tersebut. Berawal dari ia yang gagal untuk mengikuti kegiatan Asian World Model United Nations (AWMUN) walau telah dinyatakan lolos, karena satu dan lain hal, ia dengan berat hati harus mengundurkan diri dari acara tersebut.

Rosda mengungkapkan, di tengah keputusasaan, ia bercerita dengan salah satu rekanya, Wahyu. Rosda lantas mendapat tawaran untuk bergabung dalam grup Science Week UNS 2019 untuk mengikuti lomba esai. Dalam rangkaian lomba itu ada seminar nasional dimana salah satu pematerinya adalah seorang influencer yang sangat ingin ditemui oleh Rosda untuk mencari ilmu secara langsung.

Qadarullah, saat saya yang hampir putus asa karena gagal berangkat AWMUN, ada kesempatan lain untuk saya yakni agar saya bisa bertemu dengan salah seorang influencer yang sangat mempengaruhi diri saya di UNS tersebut,” ungkap Rosda.

Alhasil, dari tawaran tersebut, Rosda menyanggupi untuk bergabung bersama Wahyu. Ia sangat bersyukur berhasil masuk babak final untuk mempresentasikan tulisan di hadapan dewan juri.

Kendala yang dialami oleh Rosda menurut penuturannya adalah dari internal dia pribadi yang belum mampu menguasai diri pada saat sesi tanya jawab dengan dewan juri. Ke depan, ia berharap bisa lebih mantab lagi untuk mempersiapkan perlombaan serupa.

Meski begitu, ia belajar banyak hal dari perlombaan yang ia ikuti. Ia juga sangat bersyukur masih dipercaya oleh Yang Maha Kuasa untuk mendapatkan gelar juara.

“Kendala lomba sih ada pada diri saya ya, soalnya karena ini kali pertama saya harus presentasi di hadapan dewan juri. Jadi saya belum mampu menguasai diri bagaimana cara menghadapi pertanyaan dari dewan juri agar tetap terlihat convidence,” ungkapnya.

“Sangat beryukur Allah masih memberikan kepercayaan untuk mendapatkan title juara dan ini adalah juara pertama dalam lomba menulis saya. Walaupun hanya Juara Harapan 1 saya tetap sangat beryukur. Harapannya dari perlombaa ini dapat pembelajaran yang banyak, terus ke depan bisa lebih mantab lagi untuk persiapan lomba serupa,” pungkasnya. (*)

Penulis : Sugeng Andrean

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).