Ciptakan Sampo Kemangi, Mahasiswa FKp Raih Perak di World Invention Technology Expo 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Inovasi sampo yang diciptakan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil memperoleh juara II di kompetisi internasional. Tepatnya pada World Invention Technology Expo (Wintex) yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada Rabu-Sabtu, (9-12/10/2019). 

Berawal dari ditemukannya fakta bahwa 50 hingga 100 helai rambut rontok per hari, tim yang beranggota Yuliani Puji Lestari (2016); Dita Fajrianti (2016); Tantya Edipeni Putri (2016); Afita Nur Dwiyanti (2016) itu menciptakan inovasi sampo berbahan alami. “Kami mengikuti sub cabang lomba inovasi produk berupa sampo alami yang kami beri nama OCU: Beauty and Natural Shampoo,” ungkap Tantya. 

PRODUK sampo dari bahan daun kemangi. (Foto: Istimewa)
PRODUK sampo dari bahan daun kemangi. (Foto: Istimewa)

Inovasi sampo yang dibuat tersebut dinilai unik lantaran menggunakan bahan alami, yakni tanaman kemangi. Bukan hanya itu, kandungan pada daun kemangi secara signifikan dapat mengatasi permasalahan rambut rontok dan ketombe.

“Kami menemukan sisi lain dari daun kemangi yang belum banyak diketahui orang. Ternyata daun kemangi memiliki kandungan minyak atsiri, vitamin A, dan mineral yang tinggi,” katanya. 

Kandungan itu, lanjutnya, berperan sebagai anti inflamasi, antibakteri, dan antifungi bagi kulit kepala. Anti inflamasi berperan sebagai anti peradangan. Lalu, antibakteri dapat membasmi bakteri, sedangkan antifungi berperan sebagai zat anti jamur bagi kulit kepala.

Bukan hanya itu, fungsinya melimpah, di antaranya dapat memberi kesehatan pada kulit kepala, mengatasi permasalahan ketombe, dan mengatasi kerusakan kulit kepala yang menjadi penyebab utama rambut rontok. Kolaborasi kandungan zat itu juga berguna untuk membasmi bakteri dan jamur di kulit kepala yang disebabkan oleh keringat berlebih. 


Mahasiswa yang kerap disapa Tantya itu mengaku persaingan pada kompetisi itu sangat ketat. Peserta tidak hanya berasal dari mahasiswa saja, tetapi juga umum. “Kami juga bersaing dengan beberapa perusahan yang bergerak di bidang teknologi dan produk inovasi,” ujarnya. 

Meski produk itu masih memerlukan berbagai penyempurnaan, prestasi yang didapat membawa energi positif dan optimisme bagi tim. Tantya mengatakan timnya akan mengurus hak paten produk ciptaan mereka dalam beberapa waktu ke depan. “Kelanjutan setelah kompetisi ini, kami akan mengurus hak paten untuk produk kami,” tandasnya. 

Tantya berharap perolehan prestasi itu dapat menjadi semangat bagi orang lain untuk berkarya. “Kami berharap bisa menjadi inspirasi bagi tim kami sendiri untuk terus semangat berkarya. Serta juga menginspirasi orang lain untuk berani mencoba hal baru untuk berkarya dan mengikuti berbagai kompetisi,” harapnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).