Rayakan Bulan Bahasa dan Sastra, Perpustakaan UNAIR Adakan Bursa Buku Seken

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SUASANA Bursa Buku Seken di Lobi Perpustakaan Kampus B UNAIR pada Selasa (15/10/2019). (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Bersamaan dengan perayaan Bulan Bahasa dan Sastra pada bulan Oktober, Perpustakaan Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Bursa Buku Seken yang bertempat di Lobi Perpustakaan Kampus B UNAIR. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Selasa (15/10/2019) hingga Kamis (17/10/2019).

Bursa Buku Seken (BBS) merupakan kegiatan rutin Perpustakaan UNAIR yang diselenggarakan dua kali dalam setahun, setiap pergantian semester baru antara bulan Februari – Maret dan Agustus-September. Sehubungan dengan adanya perbaikan fasilitas di Perpustakaan Kampus B selama bulan Agustus, maka BBS kedua tahun ini diundur pada bulan Oktober, bertepatan dengan Bulan Bahasa dan Sastra.

Ada beberapa acara dalam kegiatan BBS di antaranya yaitu Bazaar Buku, Parade Sastra Indonesia, Talkshow bersama tenant dan Musicoustic yang akan disiarkan pula secara langsung melalui akun Facebook resmi Perpustakaan UNAIR yaitu UNAIR Library. Bazaar buku kali ini diikuti oleh tujuh tenant yang merupakan mahasiswa UNAIR.

Buku-buku yang dijual pun beragam, mulai dari novel sastra, biografi, komik, hingga buku bahan ajar perkuliahan. Harga yang dikenakan perbuku cukup terjangkau, antara Rp10.000 – Rp80.000 dengan kondisi buku seken dan baru.

“Selain dapat keuntungan, kami juga dapat relasi dan pengalaman berjualan,” ujar Intan, salah satu partisipan dalam Bazaar Buku.

Parade Sastra Indonesia yang diadakan pada hari pertama yaitu Selasa (15/10/2019) turut mengundang komunitas Warawara project dan Suara Jalang. Hal ini berkaitan dengan Bulan Bahasa dan Sastra, sehingga Sastra Indonesia diberikan ruang khusus dalam kegiatan tersebut.

“Kita membahas seputar komunitas mereka, komunitas sastra, trus kemudian mereka baca puisi,” ujar Agung, sapaan akrab Agung Budi Setiawan selaku staf perpustakaan.

Kemudian dilanjut Talkshow pada hari kedua, dengan mengundang partisipan-partisipan tenant yang hadir. Mereka diberi ruang untuk berbagi pengalaman selama mengikuti BBS.

Keuntungan bagi para tenant, lanjutnya, selain memperoleh hasil dari berjualan buku, mereka juga akan dipromosikan melalui media sosial Perpustakaan UNAIR agar mahasiswa tertarik datang dan membeli. Selain itu, pihak Perpustakaan UNAIR tidak menarik biaya sedikitpun bagi para tenant yang ingin berjualan.

“Makanya ini (BBS) menunjukkan bahwa perpustakaan itu dinamis, untuk apa aja. Khususnya lantai 1 ini lantai untuk berinteraksi,” tambah Agung.

Tujuan diadakannya BBS diantaranya untuk membantu dan memfasilitasi mahasiswa yang memiliki usaha dengan menyediakan tempat secara gratis, serta promosi.

“Siapa lagi sih kalo bukan orang-orang UNAIR sendiri yang membantu?,” pungkasnya. (*)

Penulis: Inas Hanifah

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).