Susu Probiotik Berpotensi Tingkatkan Daya Antioksi dan Pasta Buah Tomat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Berjuta klaim health beneficial telah menjadi atribut probiotik yang keberadaannya secara alami ditemukan baik dalam tumbuhan, hewan maupun sebagai flora normal di tubuh manusia. Probiotik juga menjadi bagian dari formula makanan, sediaan obat dan kosmetika.

Prospektif kemampuannya sebagai penurun kholesterol, anti alergi, dan anti kanker telah banyak dibahas. Sebagian besar probiotik adalah bakteri asam laktat (BAL) yang memiliki sifat unik karena mampu menghasilkan berbagai senyawa bioaktif. Antara lain bakteriosin, hidrogen peroksida, polisakarida, asam lemak rantai pendek, asam-asam organik dan senyawa lain serta berbagai mekanisme yang mengangkat status probiotik sebagai mikrobiota resisten terhadap beberapa antibiotik serta mampu melawan mikroorganisme patogen. Sehingga prospek dikembangkan sebagai komponen komplementer terapi terutama pada kasus infeksi.

Konsumsi probiotik sendiri atau dalam  makanan menunjukkan bahwa probiotik galur khusus dapat menghadirkan aktivitas antioksidan dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh oksidasi. Persyaratan WHO untuk BAL yang layak digunakan sebagai probiotik telah mengendalikan fungsinya sehingga memenuhi ketentuan kualitas, aman, dan efektif. Pro-kontra penggunaan probiotik juga telah banyak dibahas dan menjadi perhatian para peneliti.

Peran probiotik sebagai antioksidan telah banyak dilaporkan. Simbiosisnya dengan berbagai senyawa polisakarida serpeti oligosakarida sebagai prebiotik ternyata menghasilkan simbiotik yang ideal. Probiotik dapat memanfaatkan prebiotik di lingkungannya sebagai nutrisi yang digunakannya sebagai sumber energi baik untuk pertumbuhan maupun untuk proses metabolismenya. Itulah sebabnya, probiotik hidup dalam habitat yang kaya serat seperti buah, sayur dan produk laut dengan kondisi pH yang rata-rata bersifat asam.

Kombinasi produk fermentasi susu probiotik dengan ekstrak dan jus buah atau sayur dan/atau kombinasinya telah banyak dilaporkan khasiat antibakterinya. Kombinasinya dengan jus atau pasta tomat dilaporkan dapat mempengaruhi profil kandungan likopen sebagai bahan aktif antioksidan kuat yang banyak dijumpai dalam tomat (Lycopersicum esculentum). Kombinasi probiotik dan jus atau pasta tomat yang diformulasi dalam bentuk mikropartikel ternyata menunjukkan aktivitas hambatan terhadap bakteri patogen.

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menunda atau mencegah oksidasi substrat seluler dan menunjukkan kapasitas untuk melindungi tubuh manusia terhadap kerusakan oksidatif. Bukti telah menunjukkan bahwa bakteri probiotik menghadirkan kemampuan antioksidan yang signifikan baik in vitro maupun in vivo. Wang dan Weifen (2017) dalam karyanya menyatakan bahwa stres oksidatif yang didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana keseimbangan prooksidan-antioksidan dalam sel terganggu, menghasilkan DNA hidroksilasi, denaturasi protein, peroksidasi lipid, dan apoptosis, yang pada akhirnya mengurangi kelayakan sel. Kemampuan pobiotik untuk meningkatkan sistem antioksidan dan mengurangi generasi radikal telah dilaporkan. Sejak beberapa tahun terakhir, stres oksidatif telah dikaitkan dengan mikrobiota usus atau flora normal.

Profil spektra likopen dari BAL yang difermentasi dalam pasta tomat telah dikaji. Selain dikonsumsi sebagai buah segar, pasta tomat dapat dikombinasikan dengan susu fermentasi probiotik untuk meningkatkan manfaat kesehatan. Susu fermentasi probiotik dilaporkan memiliki berbagai sifat termasuk antimikroba, antioksidan, imunomodulator, anti kanker, sehingga kombinasi dengan pasta tomat diharapkan dapat pula meningkatkan manfaatnya bagi kesehatan.

Penelitian untuk mengkaji pengaruh susu fermentasi probiotik terhadap profil spektra likopen dalam pasta tomat telah dilakukan. Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus bulgaricus, dan Lactobacillus casei digunakan sebagai multi kultur probiotik. Ditemukan bahwa kombinasi susu probiotik-pasta tomat pada perbandingan 2:8 mampu meningkatkan kandungan likopen tertinggi berdasar hasil pengukuran dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 663, 645, 505, dan 453 nm. Penentuan kandungan likopen dilakukan sesuai metode sederhana Nagata dan Yamashita. Kandungan likopen dalam BAL yang difermentasi dengan pasta tomat lebih besar dibandingkan kandungan dalam pasta tomat. Likopen dalam pasta tomat dan hasil fermentasinya dengan susu BAL stabil setelah penyimpanan selama 14 hari.

Proses fermentasi dilakukan dengan mencampur satu gram setiap jus tomat, pasta tomat, dan susu fermentasi probiotik pada semua komposisi (9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, dan 1:9) diekstraksi dengan 8,0 mL aseton:n-heksana (4:6), kemudian disentrifugasi 3000 x g selama 10 menit pada 4oC. Fase organik dipisahkan, didiamkan selama 10 menit, dan dipisahkan. Fase organik ditambah n-hexane hingga 10 mL, kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer Agilent Teknologi Cary 60 UV-Vis.

Selanjutnya, analisis kuantitatif dilakukan dengan mengukur absorbansi pada 663, 645, 505, dan 453 nm menggunakan aseton-n-heksana (4:6) sebagai blanko. Kandungan likopen tertinggi diperoleh dalam susu fermentasi probiotik: pasta tomat pada perbandingan 2:8. Kandungan likopen lebih tinggi dari likopen dalam pasta tomat dan jus tomat tanpa penambahan probiotik susu fermentasi. Penelitian lain menunjukkan hasil positif pada uji antioksidan mikropartikel kombinasi jus tomat-susu probiotik menggunakan campuran tujuh galur dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) yang diamati pada panjang gelombang 515 nm. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang sangat berharga untuk pengembangan formula susu probiotik dan kombinasinya dengan pasta tomat sebagai antioksidan. 

Penulis: Isnaeni, MS., Apt.

Informasi detail riset ini dapat diakses pada artikel kami di:

https://e-journal.usd.ac.id/index.php/JFSK/index

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).