Berbagai Upaya Orang Tua Tingkatkan Kemampuan Rawat Anak Leukemia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi orang tua merawat anak. (Sumber: Alodokter)

Setiap anak dengan penyakit kronis seperti leukemia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga dan budaya yang unik dengan berbagai variasi. Anak-anak dengan kondisi kesehatan kronis, sering diasumsikan bahwa memenuhi kesehatan dan kebutuhan anak-anak dan mempertahankan kehidupan keluarga adalah dua tantangan utama yang dihadapi oleh keluarga. Keluarga dan anak-anak dalam kondisi kesehatan kronis sering merasa tidak berdaya dalam memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan anak mereka dan dalam mempertahankan kehidupan keluarga mereka.

Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu yang anaknya diobati dengan leukemia, terkait dengan kebutuhan pengasuhan anak, ibu dengan anak-anak leukemia menyatakan bahwa banyak saran perawatan kesehatan harian yang memakan waktu, tidak menyenangkan, dan bahkan terasa memberatkan.

Pemberdayaan keluarga adalah intervensi yang dapat digunakan perawat untuk membantu keluarga. Intervensi interaktif ini dirancang untuk membantu keluarga melalui proses pemberdayaan, yang terdiri dari beberapa tahap yang dapat meningkatkan kepercayaan dan pengambilan keputusan keluarga untuk bekerja dengan para profesional kesehatan. Kegiatan kegiatan didasarkan pada asumsi bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kemampuan dan kapasitas untuk tumbuh dan menjadi lebih kompeten.

Pemberdayaan keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tuntutan perawatan, faktor keluarga, faktor pasien dan faktor perawatan kesehatan, dalam hal ini, perawat. Atribut konstituen pemberdayaan keluarga dapat dinilai dari self-efficacy, motivasi, penerimaan ancaman, tanggung jawab, rasa hormat, dan perawatan.

Hasil yang diharapkan untuk keluarga dengan pemberdayaan seperti itu adalah kemampuan bernegosiasi dengan profesional kesehatan, meminimalkan efek kondisi kronis pada anak dan saudara kandung, menata kembali peran dan tanggung jawab keluarga, memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan anak, dan menurunkan penggunaan perawatan kesehatan dan biaya.

Pencegahan kanker terpadu dan holistik harus melibatkan semua komponen keluarga karena kebutuhan pasien anak dengan kanker bersifat kompleks, kebutuhan untuk bebas rasa sakit, kebutuhan untuk perhatian, dan kebutuhan untuk dukungan psikologis. Untuk membantu penderita kanker secara menyeluruh dibutuhkan upaya serius dan peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu Parent Empowerment Program (PEP) dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk merawat anak-anak dengan leukemia.

Parent Empowerment Program (PEP) merupakan suatu intervensi yang diberikan kepada keluarga dalam memberikan perawatan pada anak leukemia. PEP ini dilakukan kepada kelarga dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan orang tua dalam merawat anak leukemia dan pada akhirnya kualitas hidup anak leukemia dapat meningkat.

Penelitian ini dilakukan pada 50 orang keluarga dengan anak menderita leukemia yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi. Parent Empowerment Program (PEP) dalam penelitian ini merupakan intervensi keperawatan yang diberikan kepada ibu dengan anak menderita leukemia untuk menguatkan rasa responsibility, respect, serta care ibu dalam merawat anak leukemia.

Kegiatan pemberdayaan yang diberikan meliputi pemberian pelatihan kepada ibu tentang merawat anak leukemia yang seperti pemenuhan kebutuhan gizi pada anak leukemia, tindakan pencegahan terjadinya perdarahan pada anak, dan tindakan pencegahan kejadian infeksi sekunder yang dapat terjadi pada anak leukemia. Diharapkan dalam pelatihan tersebut ibu dapat memahami pentingnya melakukan perawatan pada anak leukemia sehinggan nantinya kemampuan ibu dalam merawat anak leukemia meningkat. Tahap berikutnya melakukan evaluasi kepada ibu dalam memberikan perawatan pada anak dengan leukemia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan orang tua dalam hal ini pengetahuan, sikap, dan tindakan orang tua dalam merawat anak dengan leukemia meningkat setelah dilakukan program pemberdayaan pada orang tua. PEP yang diberikan berupa pelatihan kepada orang tua tentang bagaimana merawat anak yang sedang menderita leukemia meliputi bagaimana memberikan nutrisi yang cukup, bagaimana mencegah terjadinya perdarahan, dan bagaimana mencegah kejadian infeksi sekunder pada anak. Pengetahuan dan sikap orang tua berperan sebagai faktor predisposisi. Pengetahuan tentang perawatan kanker yang telah baik akan membawa respons pada responden dalam bentuk sikap positif. Sikap positif akan tercermin dalam perilaku individu dalam menerapkan perawatan kanker.

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bahwa upaya meningkatkan kualitas hidup anak yang menderita leukemia dapat dilakukan melalui pemberdayaan orang tua sehingga orang tua melakukan pengambilan keputusan yang tepat dalam meningkatkan kemampuannya untuk merawat anak leukemia. Perlu adanya keterlibatan petugas kesehatan lainnya dalam penerapan intervensi pemberdayaan ini sehingga tercipta adanya integrasi yang kuat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup anak dengan leukemia. (*)

Penulis: Yuni Sufyanti Arief

Informasi detail mengenai penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1130862119302670

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).