Upaya Baru Penyembuhan Ulkus Plantar Kronis Pasien Lepra

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh deherba.com

Ulkus plantar kronis meruapakan masalah yang sering terjadi pada pasien lepra dengan mati rasa di kaki yang terjadi karena waktu penyembuhan yang berkepanjangan. Ulkus plantar kronis ini sangat mempengaruhi kualitas hidup bahkan dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kecacatan dan deformitas pada pasien lepra. Salah satu faktor yang menyebabkan lamanya penyembuhan luka pada pasien lepra yaitu kurangnya faktor pertumbuhan dan sitokin yang disebabkan karena menurunnya suplai darah. Oleh sebab itu produk-produk yang dijual dipasaran kurang memberikan hasil yang memuaskan untuk penyembuhan luka karena tidak ada kandungan tersebut. Diperlukan suatu bahan yang dapat menghasilkan faktor pertumbuhan dan sitokin untuk mempercepat proses penyebuhan ini.

Ulkus plantar adalah komplikasi yang serius dari lepra dan dikategorikan oleh WHO (World Health Organization) sebagai disabilitas tingkat 2 yaitu deformitas yang terlihat atau kerusakan. Proses penyembuhan yang pelan pada pasien lepra menyebabkan ulkus plantar ini menjadi kronis. Uluk plantar yang kronis merupakan akibat dari gangguan sensoris, paralisis otot, gangguan saraf otonom, pembentukan callus, dan superinfeksi. Kurangnya aliran darah akibat gangguan saraf otonom pada pasien lepra menyebabkan proses penyembuhan ulkus semakin lama. Selain itu kondisi inflamasi yang berkepanjangan, peningkatan aktivitas protease juga turut berperan dalam menyebabkan ulkus kronis.

Proses penyembuhan luka merupakan suatu proses yang melibatkan koordinasi sel, faktor pertumbuhan, sitokin, dan matrik ekstraseluler. Kekurangan faktor pertumbuhan pada pasien lepra menyebabkan proses penyembuhan ini semakin lama. Oleh sebab itu dibutuhkan sesuatu yang dapat menghasilkan faktor pertumbuhan untuk mempercepat penyebuhan ini. Stem cell secretomes merupakan produk sitokin dan beberapa faktor pertumbuhan yang dihasilkan oleh stem sel. Stem cell secretomes ini dapat dipanen dari stem sel yang ditumbuhan dalam suatu medium tertentu. Saat ini sudah banyak pemakaian stem cell secretomes untuk pengobatan regenerasi.

Human amniotic membrane stem cells (hAMSCs) mempunyai kemampuan berproliferasi yang tinggi dan aktivitas imunomodulator. Penelitian menunjukkan bahwa fresh dan freeze-dries membran amnion manusia efektif untuk membantu penyembuhan luka. Faktor pertumbuhan dan sitokin yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka juga dapat dihasilkan oleh hAMSCs. Sebuah penelitian dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada 11 pasien lepra dengan ulkus plantar kronis untuk menguji efek pengaplikasian hAMSC secretome dalam bentuk gel selama 2 bulan. Gel hAMSC secretome dihasilkan dari hAMSC secretome yang berbentuk cair kemudian ditambah dengan alginate acid sodium dari alga coklat (Phaeophyceae) sehingga menghasilkan bentuk gel. Dipilih alginate acid sodium karena bahan ini hipoalergik, kecil kemungkinannya untuk menyebabkan alergi.

Ulkus plantar kronis subjek dibersihkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan gel hAMSC secretome. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan salah satu sumber infeksi yang akan menghambat proses penyembuhan luka. Pengaplikasian gel ini dilakukan setiap 3 hari sekali selama 2 bulan. Setelah diaplikasikan gel luka akan ditutup dengan lapisan transparan dan diberi perban. Selama penelitian ini pasien tidak diperbolehkan untuk berdiri atau berjalan terlalu lama dan tidak boleh membawa beban yang berat.

Hasil dari pengaplikasi gel ini selama 2 bulan sangat baik. Delapan pasien (72,7%) ulkusnya sembuh sepenuhnya, dua pasien (18,2%) hanya sembuh sebagian, dan satu pasien ulkusnya tetap. Dari 11 subjek penelitian ini tidak ditemukan ulkus yang bertambah parah. Serta subjek tidak mengeluhkan efek samping dan tidak ada komplikasi dari pengaplikasian gel hAMSC secretome. Pengaplikasian gel hAMSC secretome mungkin berfungsi untuk meningkatkan kondisi lingkungan mikro dari luka dan hal ini memacu untuk proses penyembuhan berjalan lebih cepat. Sitokin dalam hAMSC secretome akan berperan dalam fase inflamasi luka. Sitokin proinflamasi akan menghilangkan infeksi pada luka dan sitokin antiinflamasi akan mengurangi proses inflamasi. Selain itu faktor pertumbuhan yang dihasilkan akan berperan dalam fase proliferasi luka untuk menstimulasi pembentukan pembuluh darah baru/ angiogenesis dan menstimulasi proliferasi sel untuk proses epitelisasi.

Dapat disimpulkan bahwa gel hAMSC secretome dapat menjadi terapi baru yang menguntngkan untuk menyebuhkan ulkus plantar kronis pasien lepra. Karena hAMSC secretome menghasilkan faktor pertumbuhan dan sitokin yang berperan penting dalam penyembuhan luka.

Penulis: Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK(K),  FINS-DV, FAADV

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6537685/

Effective Healing of Leprosy Chronic Plantar Ulcers by Application of Human Amniotic Membrane Stem Cell Secretome Gel

FR Natallya, N Herwanto, CRS Prakoeswa, DM Indramaya, FA Rantam 

Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga / Dr. Soetomo General Hospital, Surabaya, IndonesiaDOI: 10.4103/ijd.IJD_6_17 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).