Menuju Standar Internasional, RSUA Adakan Simulasi Akreditasi dengan KARS

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PALING kiri, dr. Lilik Marliana, MM., salah seorang surveyor dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), saat me-review dokumen dalam Survei Simulasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi I Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga pada Selasa (9/4/2019) di Hall RSUA, Lantai 8, Kampus C UNAIR. (Foto: Feri Fenoria Rifa’i)
PALING kiri, dr. Lilik Marliana, MM., salah seorang surveyor dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), saat me-review dokumen dalam Survei Simulasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi I Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga pada Selasa (9/4/2019) di Hall RSUA, Lantai 8, Kampus C UNAIR. (Foto: Feri Fenoria Rifa’i)

UNAIR NEWS – Peningkatan kualitas fungsi layanan, pendidikan, dan penelitian terus diperkuat Universitas Airlangga melalui kiprah Rumah Sakit Pendididikan UNAIR (RSUA). Salah satu upaya itu terwujud dalam program akreditasi berstandar nasional, juga internasional yang bakal diikuti RSUA.

Berkerja sama dengan Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), RSUA menggelar simulasi akreditasi bertajuk Survei Simulasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi I Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga pada Selasa (9/4/2019). Terdapat empat surveyor KARS yang hadir. Yakni, Dr yanuar Hamid, Sp. PD., Mars.; dr. Dian Suprodjo, Sp, THT.; dr. Lilik Marliana, MM.; dan Susihar, S.K.M., Kep.

Direktur RSUA Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM., dalam paparannya menyampaikan, akreditasi menjadi sangat penting bagi setiap lembaga dalam meningkatkan kualitas. Termasuk RSUA.

“Sejumlah capaian positif telah mampu dicapai RSUA. Salah satunya, meraih penghargaan bergengsi Asia,” ujarnya.

“Yakni, penghargaan di ajang Asian Hospital Management Award (AHMA) di Bangkok, Thailand pada 13-14 September 2018,” imbuhnya.

Prof. Nasron mengungkapkan, RSUA mampu meraih beberapa kategori penghargaan. Yakni, Excellence Award kategori CEO of The Year serta kategori Innovation to Hospital Management.

Meski demikian, lanjut Prof. Dr. Nasron, upaya peningkatan kualitas di berbagai sektor terus dilakukan. Hal itu menjadi sangat penting sebagai bentuk kontribusi RSUA kepada negara.

“Kita (RSUA, Red) harus menjadi pusat layanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan terbaik untuk masyarakat dan Indonesia. Salah satunya melalui upaya terus-menerus perbaikan kualitas dan layanan agar mampu setara dengan yang ada di luar negeri,” katanya.

Prof Nasron menyebutkan, perbaikan dan peningkatan kualitas itu menjadi salah satu bentuk sumbangsih RSUA untuk meningkatkan pendapatan devisa negara. Ketika kualitas pelayanan itu sama dengan yang ada di luar negeri, lanjut dia, orientasi pengobatan masyarakat Indonesia dan luar negeri bisa ke RSUA.

”Ini sekaligus menjadi bagian pertanggungjawaban RSUA kepada masyarakat. Melalui penyediaan layanan dan penelitian kesehatan yang terbaik,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UNAIR Junaidi Khotib, S.Si, Apt., M.Kes., Ph.D., yang mewakili rektor dalam sambutannya menyampaikan bahwa RSUA didorong menjadi center unggulan yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal itu, lanjut dia, memang menjadi rencana strategis jangka panjang ke depan UNAIR.

Terdapat empat poin penting rencana strategis UNAIR jangka panjang. Pertama, lanjut Junaidi, peningkatan academic excellence. Kedua, research excellence. Ketiga, community development yang excellence. Dan, yang keempat adalah holding university yang excellence.

”RSUA menjadi bagian dari holding university yang excellence,” ujarnya.

WAKIL Rektor IV UNAIR Junaidi Khotib, S.Si, Apt., M.Kes., Ph.D., saat memberikan sambutan dalam Survei Simulasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi I Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga pada Selasa (9/4/2019) di Hall RSUA, Lantai 8, Kampus C UNAIR. (Foto: Feri Fenoria Rifa’i)
WAKIL Rektor IV UNAIR Junaidi Khotib, S.Si, Apt., M.Kes., Ph.D., saat memberikan sambutan dalam Survei Simulasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi I Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga pada Selasa (9/4/2019) di Hall RSUA, Lantai 8, Kampus C UNAIR. (Foto: Feri Fenoria Rifa’i)

Junaidi menyebutkan, rumah sakit pendidikan menghadapi tantangan yang lumayan berat. Khususnya perihal menghadapi paradigma pelayanan yang hanya sebagai kelinci percobaan. Namun, dengan keberadaan dan kondisi RSUA sekarang, tantangan itu mampu serta bisa diatasi.

”Berkumpulnya para ahli akan mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ucapnya.

”Karena itu, antara layanan, pendidikan, dan penelitian harus berjalan beriringan,” imbuhnya.

Karena itu, Junaidi mengimbau segenap elemen memanfaatkan kesempatan peningkatan kualitas menuju akreditasi internasional itu. Tepatnya menjadikan hal tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pengabdian penuh terhadap masayarakat serta bangsa. (*)

 

Penulis: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

Feri Fenoria Rifai

Feri Fenoria Rifai