PUSPAS UNAIR Kenalkan Wakaf Tunai kepada Peserta Student Exchange Thailand

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWSWakaf merupakan tingkatan filantropi tertinggi dalam Islam. Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) Universitas Airlangga (UNAIR) adalah badan pengelola wakaf di UNAIR yang telah resmi tersertifikasi oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) pada Agustus 2018.

Sebagai Perguruan Tinggi pertama di Indonesia yang telah tersertifikasi sebagai Nazhir Wakaf (pengelola wakaf), UNAIR memberikan pengenalan tentang pengelolaan wakaf tunai kepada 41 mahasiswa program student exchange dari Prince of Songkla University Thailand. Acara tersebut digelar sebagai agenda Campus Tour, pada Rabu (27/3/2019). Sebanyak 21 mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR pun turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Melihat kondisi selama ini, bahwa wakaf hanya berupa masjid dan tanah, Laily Hidayati, S.Kep., Ns., M.Kep., menyebutkan bahwa wakaf tunai merupakan jenis wakaf yang memungkinkan pengaju atau pemohonnya dari semua kalangan masyarakat. “Hanya dengan berbekal seribu rupiah misalnya, seseorang sudah bisa wakaf dan mendapat pahala,” imbuhnya saat memberikan materi di ruang sidang pleno Kantor Manajemen UNAIR.

Sesuai dengan peraturan pemerintah, lanjut Hidayati, enam puluh persen dana wakaf disalurkan untuk investment keuangan, dan sisanya (empat puluh persen) disalurkan ke sektor riil, seperti pembangunan dan pengelolaan kantin, perpustakaan, dan sebagainya.

Terkait dengan pengelolaan wakaf Tunai, Ketua PUSPAS UNAIR Tika Widiastuti, SE., M.Si., menjelaskan bahwa fokus utama pengelolaan wakaf tunai yang dilakukan oleh PUSPAS adalah sumbangan amal dan dana abadi. Selain itu, Dia (Tika Widiastuti, SE., M.Si.), menyebutkan bahwa target dari wakaf tunai tersebut diantaranya adalah to education, to research, to community service, to operational event, dan masih banyak lagi.

“Berbagai prosedur yang kami siapkan pun sangat mudah dan praktis, sehingga pemohon atau pengaju wakaf tunai tidak merasa disulitkan,” imbuhnya.

Wakil Rektor I, Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM., menyebutkan bahwa dengan tersertifikasinya UNAIR oleh BWI sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang telah sah sebagai nazhir, diharapkan dapat menjadi pemicu untuk semakin mudah menuju Top 500 World Class University (WCU).

Harapannya, ke depan nanti UNAIR tidak lagi bergantung pada dana yang diberikan oleh pemerintah, tetapi bisa mengelola sumber dana sendiri dari wakaf tunai tersebut.

Pemaparan pengelolaan wakaf tunai tersebut ditujukan untuk memberikan edukasi serta motivasi kepada mahasiswa Prince of Sogkla University Thailand. Pasalnya, di sana (Thailand) pengelolaan wakaf lebih unggul dari pada zakat. Harapannya, Prince of Songkla University Thailand dapat menyeimbangkan pengelolaan antara zakat dan wakaf dengan menerapkan prosedur yang telah disampaikan oleh PUSPAS UNAIR.

Di akhir acara, dilakukan penyerahan cendera mata oleh Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM., kepada perwakilan dosen dari Prince of Songkla University Thailand. (*)

Penulis : Shofiyyatul Mahrushah

Editor : Zanna Afia Deswari

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).