UNAIR NEWS – Apresiasi terhadap kinerja tenaga pendidikan (tendik) di lingkungan Universitas Airlangga menutup rapat kerja tahun 2019 UNAIR di Solo. Pejabat terbaik eselon III dan eselon IV di lingkungan unit di fakultas dan rektorat diumumkan langsung oleh pimpinan UNAIR.
Digelar selama dua hari, mulai Jum’at (1/3/2019) sampai Sabtu (2/3/2019) di Solo, rapat kerja itu ditujukan kepada kepala sub unit (Kasubdit), kepala bagian (Kabag), dan Kasubbag (Kepala Sub Bagian). Kali ini rapat kerja tersebut bertajuk Sinergi Tenaga Kependidikan Menuju UNAIR 500 Dunia.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Dr. Purnawan Basundoro S.S., M.Hum., langsung mengumumkan nama-nama pejabat berprestasi itu. Kategori pengumuman tersebut terbagi menjadi dua, yaitu tiga pejabat terbaik eselon III dan tiga pejabat terbaik eselon IV.
”Apresiasi ini menjadi bagian dari menyatukan semangat antar tenaga pendidikan agar termotivasi untuk menorehkan prestasi, baik individu dan unit, ke depan,” ujarnya.
Dr. Purnawan menyampaikan bahwa penilaian terhadap kinerja para tendik dilakukan jauh-jauh hari. Bukan hanya dilakukan oleh pihak dari rektorat, melainkan juga orang terdekat dari setiap pejabat berprestasi.
”Diharapkan sinergi dengan prestasi setiap unit mampu membawa Universitas Airlangga kian berjaya ke depan,” imbuhnya.
Tiga Pejabat Eselon III Terbaik
Tiga pejabat eselon III terbaik yang mendapatkan apresiasi itu tersebar merata di lingkungan UNAIR. Peraih terbaik pertama adalah Hj Surati, S.Sos selaku Kasubdit Pembendaharaan Direktorat Keuangan. Peraih terbaik kedua adalah Basuni, Drs., M.M selaku kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Dan, peraih terbaik ketiga adalah Guntoro, SE., selaku kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Perlu diketahui, Hj Surati memulai karirnya di UNAIR sejak 1983. Berawal di bidang Kepegawaian selama sebulan, ia kemudian dipindahkan ke bagian keuangan hingga saat ini. Bagi Hj Surati, kunci menjalani pekerjaannya adalah berniat untuk ibadah. Karena itu, beban terkait pekerjaan mampu diminimalkan.
”Menjadilah orang yang dibutuhkan. Jadi, menjadi orang professional itu sangat penting sekali,” ujarnya.
Selanjutnya, Basuni mulai berkarir di UNAIR pada 1988. Ia juga sempat mendudukai posisi di beberapa unit di UNAIR. Di antaranya, di bidang pengelolaan data, departemen sistem informasi, Rumah Sakit Universitas Airlangga, Sekolah Pascasarjana, dan pada 2017 muali berkarir di FEB sampai saat ini.
”Saya sudah bekerja di UNAIR sudah 30 tahun. UNAIR telah memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk bekerja dan berkembang,” sebutnya.
Lalu, Guntoro memulai karir di UNAIR pada 1993. Meski demikian, ia aktif meng-upgrade kemampuan diri. Sehingga pada awal-awal bekerja itu pula, Guntoro kuliah. Selain itu, ia juga aktif mengikuti kursus. Dan akhirnya, atas prestasinya kini, Guntoro menjadi Kabag di FIB.
”Jangan pernah mengeluh. Dan, jangan berhenti melakukan inovasi-inovasi untuk kemajuan universitas,” katanya.
Tiga Pejabat Eselon IV Terbaik
Sementara itu, tiga pejabat eselon IV terbaik turut diumumkan. Peraih terbaik pertama adalah Ari Purwati, S.E., selaku kepala Seksi Unit Layanan Terpadu unit Sekretaris Universitas. Kemudian, peraih terbaik kedua adalah Dwi Sulistiyarini, S.H., selaku kepala Sie Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Sumber Daya Manusia. Dan, peraih terbaik ketiga adalah Farid Andriansyah Zakaria, S.Kom., selaku kepala Sub Bagian Tata Usaha unit Perpustakaan.
Ari Purwati mulai bekerja pada 2003, tepatnya di Fakultas Ilmu Budaya kemudian ditempatkan di Pusat Bahasa. Tahun 2008, ia dipindah di bagian humas dan protokol. Hingga pada 2018, Ari dipidahtugaskan di ULT. Kunci dalam bekerja, bagi Ari, adalah mengutamakan kedisiplinan dan memberikan hasil yang terbaik.
Berikutnya, Dwi Sulistiyarini sangat berpegang pada penghargaan terhadap waktu. Bagi dia, memanfaatkan waktu sangat penting dalam bekerja. Selain itu, niat untuk beribadah perlu ditumbuhkan dalam menjalani pekerjaan-pekerjaan yang berat.
Selain mendapatkan apresiasi, pengumuman tersebut diharapkan kian memaksimalkan peran tendik dalam membangun universitas ke depan. Pada akhirnya, target-target yang dicanangkan oleh pemerintah dan universitas mampu dicapai. (*)
Penulis: Feri Fenoria