UNAIR NEWS – Langkah dan berbagai upaya untuk menjadi bagian dari 500 besar dunia, terus dilakukan oleh civitas Universitas Airlangga. Penataan kurikulum, pengembangan jumlah dan kualitas riset, hingga peningkatan jangkauan pengabdian masyarakat terus menjadi fokus civitas UNAIR untuk maju dalam pentas dunia.
Kali ini, jajaran pimpinan UNAIR yang dipimpin oleh Wakil Rektor III Prof Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D, Ir., M.Si., Ph.D., melakukan penandatangan berbagai kerja sama dengan beberapa kampus di Jepang. Kunjungan jajaran pimpinan ke Negeri Sakura pada pekan terakhir bulan Februari itu, berhasil membuahkan kerjasama dengan Oita University dan Asia Pacific University-Retsumeikan, Jepang.
Dihubungi melalui whatsapp, Prof Amin mengatakan bahwa kunjungannya bersama jajaran pimpinan UNAIR tersebut dimaksudkan untuk melakukan penandatangan program kerjasama dalam rangka peningkatan publikasi dan internasionalisasi.
Kerjasama dengan Oita University, menurut Prof Amin, sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu. Hal itu terwujud dengan penerimaan dokter lulusan FK UNAIR sebagai mahasiswa S3 dengan beasiswa dari Pemerintah Jepang.
“Mahasiswa S3 tersebut selama kuliah sudah melakukan belasan publikasi ilmiah di top tier journal dengan mencantumkan Oita University dan UNAIR sebagai afiliasi penulisnya. Kerjasama lainnya juga telah beberapa tahun berlangsung program adjunct profesor, fellow researcher, dan student exchange,” jelasnya.
Tercatat, dalam kegiatan itu jajaran pimpinan yang turut hadir adalah perwakilan Oita University dan Dekan dan Wakil Dekan dari Fakultas Keperawatan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sementara itu, menambahkan pernyataan Prof Amin, Wakil Dekan III FEB UNAIR Dr. Nisful Laila SE., M.Com., pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa kunjungan tersebut juga untuk menguatkan kegiatan konferensi yang bakal dilaksanakan kedua pihak.
“Asia Pacific University (APU) Retsumeikan Jepang, merupakan universitas swasta dengan program international terbaik di Jepang, dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai leading faculty,” jelasnya.
Mahasiswa Asia Pacific University, lanjutnya, berasal dari hampir 100 negara dan sudah memiliki riset-riset tentang islamic finance dan halal product. Hal itu terbukti dengan meluncurkan halal soyu atau kecap jepang dengan bahan dasar madu.
“APU juga ditunjuk pemerintah Jepang untuk melakukan kajian-kajian terkait Jepang sebagai halal friendly country guna menyambut olimpiade di Tokyo 2020,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan
