Mahasiswa FEB Jadi Puteri Indonesia Jawa Timur Intelegensia 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – ”Semester tua bukan penghalang untuk terus berkarya” ungkapan itu yang disampaikan oleh Sarah Savira Moarifin. Salah seorang mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga.

Kerap mengikuti berbagai ajang duta tidak menyurutkan semangatnya untuk terus mencoba dan mengasah kemampuan dalam dunianya. Sarah tidak pernah menyangka meraih gelar Puteri Indonesia Jawa Timur Intelegensia 2019 yang diadakan oleh Puteri Indonesia Jawa Timur 2019. Mengingat, dia berada pada semester tua.

”Alhamdulillah, surprising bisa mendapatkan gelar baru di balik kesibukan mengerjakan skripsi. Karena mengejar target lulus di tahun ini,” imbuh salah seorang anggota Paguyuban Duta FEB itu.

Ketika mendaftar ajang tersebut, Sarah sempat mengalami kebimbangan. Ketika H-4 penutupan pendaftaran, ungkap dia, ada salah seorang teman mengirimkan pendaftaran ajang tersebut.

”Tidak ada angin, tidak ada hujan ada teman se-paguyuban duta mengirim pesan agar saya daftar ajang ini,” kenangnya.

Tak disangka, pada H-2 penutupan, Sarah sempat mengundurkan diri karena belum adanya persiapan. Namun, berkat dukungan sahabat dan orangtua, Sarah kembali bangkit dan melanjutkan perjuangannya.

”Belum memiliki mental yang kuat. Sempat ragu, kurang pede,” ujarnya.

Jeng jeng jeng, Sarah dinyatakan lolos 12 besar. Seketika mata Sarah tertuju pada background peserta, walaupun belum terlihat tetapi atmosfernya sudah terasa,” imbuh Duta Wisata Cak Yuk Sidoarjo 2017 tersebut.

Persiapan yang minim dan pengalaman yang sedikit tidak menyurutkan semangat Sarah. Tentu, tambah Sarah, dirinya bisa menghempaskan keraguan yang sempat muncul dalam benaknya.

Sarah menambahkan, setelah dinyatakan masuk grand final, dirinya memilih untuk les privat menari. Sarah lebih memilih menari karena bakat itulah yang familiar. Dan, dia juga berlatih public speaking dengan temannya, yaitu Yuk Sidoarjo.

”Karena bakat dari peserta yang beragam dengan persiapan luar biasa, maka persaingan pun terasa sangat ketat. Jadi, rasa minder terkadang bermunculan, tetapi harus bisa menyiasatinya,” ujarnya.

Bukan hanya itu, 12 finalis tersebut dituntut untuk merawat diri sendiri agar tetap terlihat istimewa di hadapan semua orang. Jadi, penampilannya pun sangat diatur karena yang juara I akan dikirim ke Putri Nasional, lalu dikirim ke ajang kecantikan Internasional. Dengan optimistis, Sarah selalu menyemangati dirinya.

”Saya harus percaya saya bisa, saya berhak mendapatkan sesuatu,” tuturnya. (*)

 

Penulis: Rolista Dwi Oktavia

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).