UNAIR NEWS – Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Universitas Airlangga telah bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sejak 1 November 2014 lalu. BPJS kesehatan merupakan badan yang berfungsi menyelenggarakan jaminan sosial kesehatan berkualitas untuk seluruh penduduk Indonesia.
BPJS kesehatan menganut prinsip asuransi sosial dan ekuitas dengan tujuan menjamin agar pasien memperoleh manfaat pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
Berawal dari pertemuan beberapa klinik universitas tahun 2018 silam di Jakarta, Klinik Institut Teknologi Bandung (ITB) yang notabenenya belum bekerjasama dengan BPJS, ingin melakukan kunjungan studi banding ke universitas yang sudah bekerjasama dengan BPJS. Melihat kemajuan PLK UNAIR dalam mengelola layanan BPJS Kesehatan, UPT Layanan Kesehatan ITB sepakat melakukan studi banding ke UNAIR pada Sabtu (12/01) di Ruang kahuripan 301, Gedung Manajemen UNAIR.
Dalam kunjungan itu, terdapat dua agenda yang dipersiapkan PLK UNAIR. Sesi pertama pukul 10.00 pagi, terdapat pemaparan materi tentang pengelolaan PLK UNAIR yang disampaikan oleh Dr. Ernawaty, drg,. M.Kes selaku Ketua PLK UNAIR. Selanjutnya, peserta studi banding diajak berkeliling PLK Kampus C dan B UNAIR.
Dalam sesi materi, Dr. Ernawaty mengenalkan sekilas PLK UNAIR kepada para peserta. Ia menjelaskan riwayat PLK UNAIR dari awal berdiri hingga sekarang. Dilanjut pada pemaparan tentang pengelolaan PLK UNAIR dan diskusi yang cukup seru serta banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta.
Selang salat Dzuhur, para peserta studi banding diajak mengunjungi PLK C dan PLK B UNAIR. Fasilitas di PLK UNAIR meliputi poli umum, poli gigi, ruang sterilisasi, ruang administrasi, ruang laktasi, ruang manajemen, dan ruang observasi tindakan.
“Status PLK UNAIR saat ini adalah sebagai klinik pratama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Fungsi utama yang harus dijalankan PLK UNAIR sebagai klinik pratama adalah sebagai gate keeper pelayanan kesehatan. Terdapat 195 diagnosis penyakit yang harus diselesaikan di klinik pratama di Kota Surabaya, sesuai amanat Dinas Kesehatan Kota Surabaya,” tambahnya.
PLK UNAIR sebagai klinik pratama membangun jejaring dengan Apotek Farmasi UNAIR, bidan dan laboratorium Kimia Farma.
“Selama 3 hari ini, UPT Layanan Kesehatan ITB rencana melakukan studi banding ke 3 klinik milik universitas negeri, yakni UNAIR, ITS, dan UB,” ujar Dr. Ernawaty
Pada akhir, Dr. Ernawaty berharap setelah melakukan studi banding, UPT Layanan Kesehatan ITB ke depan mampu mengembangkan pelayanan kesehatan lebih baik lagi. Utamanya dalam menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. (*)
Penulis: Tunjung Senja Widuri
Editor: Binti Q. Masruroh