RS UNAIR Resmikan Unit Pelayanan Endoskopi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
dr. Ulfa Kholili, Sp.PD-KGEH (kiri) dokter penanggungjawab pelayanan di ruang unit pelayanan endoskopi, Rabu (31/10). (Foto: Binti Q. Masruroh)

UNAIR NEWS – Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS UNAIR) meresmikan unit baru pelayanan endoskopi pada Rabu (31/10). Peresmian unit baru ini menambah deretan layanan dan fasilitas yang diberikan rumah sakit untuk memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat.

Peresmian dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Dikti Prof. dr. Ali Ghufron Mukti. M.Sc Ph.D, beserta jajaran pimpinan RS UNAIR. Mengenai peresmian unit baru itu, Prof. dr. Ali Ghufron mengatakan bahwa RS UNAIR adalah rumah sakit pendidikan di bawah Kemenristek-Dikti yang berkembang sangat cepat.

“RS UNAIR sebentar lagi kita dorong ke arah kemandirian. Harus ada ide-ide baru dan pengembangan,” ujar Prof Ali.

Harapannya, sebagai RS pendidikan, RS UNAIR tidak saja untuk pendidikan, pelayanan, tapi juga penelitian dan inovasi baru. Untuk itu, ide baru yang dilakukan antara lain dengan membuka unit pelayanan endoskopi.

Melalui dibukanya pelayanan endoskopi, Prof Ali berharap, nantinya pemeriksaan bisa lebih bagus, diagnosis bisa lebih tepat, dan tritmen bisa lebih bagus. Sehingga, bisa lebih efektif dan efisien. Termasuk, hal itu dapat mendorong kemandirian RS UNAIR.

RS UNAIR sebagai RS pendidikan, lanjut Prof Ali, diharapkan dapat terus merespon perubahan. Terutama, di era revolusi indusri 4.0, dimana semua serba internet of thing, serba big data, dan serba tele.

“Sehingga, nanti ada hospital without wall, RS tanpa batas dinding. Dimanapun bisa memberikan layanan. Termasuk konsultasi endoskopi. Kami berharap, ada semacam layanan konsultasi. Sehingga bisa lebih cepat, tepat, dan efisien,” paparnya.

Sementara itu, Direktur RS UNAIR Prof. Dr. Nasronuddin, dr., Sp.PD.,KPTI-FINASIM dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun 2018 ini, RS UNAIR dipercaya rektor untuk mengelola RS secara mandiri. Baik pengelolaan keuangan maupun SDM.

Prof Nasron sapaan karibnya mengungkapkan, awal tahun 2016, RS UNAIR menerima pasien BPJS sebanyak 97,6 persen. Dari tahun ke tahun, ia dan tim terus berusaha meraih pasien non-BPJS.

“Hingga hari ini, ada 6 asuransi umum yang bekerjasama dengan RS UNAIR. Target kami tahun 2020 nanti 30 persen pasien adalah non-BPJS,” paparnya.

Melalui pengembangan layanan endoskopi, hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas RS UNAIR. Endoskopi ini adalah layanan pengembangan. Tujuannya, meningkatkan optimalisasi layanan dan mengembangkan yang belum ada.

“Era internet of thing ini, semua layanan berbasis internet. Jika dulu seseorang sakit baru datang ke rumah sakit, kini kita yang lebih pro-aktif. Hal ini merespon perubahan kaitannya dengan revolusi industri 4.0,” terang Prof Nasron. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).