Research Center FKG UNAIR Adakan Workshop Biofilm dan Bioinformatika

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Hendrik Setia Budi, drg., M.Kes, Ketua Research Center FKG UNAIR menyampaikan sambutan pada pembukaan acara workshop Pembuatan dan Karakterisasi Biofilm Serta Pemanfaatan Bioinformatika Dalam Kedokteran. (Dok. Panitia)

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNAIR terus gencar memperkenalkan Research center baru yang dimiliki kepada publik. Berdiri sejak tahun 2017, Research center FKG UNAIR aktif mengadakan berbagai kegiatan.

“Kami mencoba memperkenalkan research center kami lewat media sosial dan juga berbagai kegiatan. Salah satu kegiatannya adalah workshop dengan berbagai tema,” ujar Dr. Hendrik Setia Budi, drg., M.Kes, ketua Research Center FKG UNAIR.

Pada 27-28 September 2019 lalu, Research Center FKG UNAIR mengadakan workshop Pembuatan dan Karakterisasi Biofilm Serta Pemanfaatan Bioinformatika dalam Kedokteran. Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Dekan II FKG UNAIR Dr. Agung sosiawan, drg. Workshop ini diikuti oleh belasan peserta yang terdiri dari mahasiswa strata dua (S2), strata tiga (S3), dan dosen.

“Pada workshop ini peserta kami batasi maksimal 20 orang agar lebih efektif. Pematerinya juga tidak hanya dari UNAIR, tapi kami juga bekerja sama dengan organisasi INBIO Indonesia,” jelas Hendrik.

Pada workshop tersebut, terdapat dua tema besar yang dibahas yaitu Biofilm dan penerapan Bioinformatika. Menurut Hendrik, keduanya merupakan ilmu yang sangat mendukung tenaga kesehatan.

“Ilmu terkait Biofim ini sangat penting karena kita akan belajar tentang kehidupan bakteri dan bagaimana bakteri melakukan pertahanan tubuh hingga terjadi resistensi,” ujar Hendrik.

“Hal ini sangat penting untuk dipelajari karena saat terjadi resistensi, kita juga harus tahu apa penyebabnya,” lanjutnya.

Selain Biofilm, ilmu Bioinformatika juga menjadi topik yang sangat penting. Ilmu bioinformatika merupakan sebuah terobosan baru yang merupakan pengembangan dari biologi molekuler. Dengan menerapkan ilmu komputasi, peneliti bisa lebih mudah memrediksi ikatan suatu senyawa obat baru dengan reseptor.

“Bioinformatika adalah ilmu yang berkembang dengan sangat pesat. Terlebih, Indonesia sekarang sedang gencar meneliti obat-obatan herbal yang tentu saja membutuhkan informasi akurat terkait mekanisme kerjanya,” ujar Hendrik.

Hendrik berharap dengan diadakannya workshop dan berdirinya Research Center FKG UNAIR, kualitas penelitian di FKG bisa meningkat, baik dari segi penelitian maupun sumber dayanya. Ia juga berharap research center bisa membantu para mahasiswa untuk lulus tepat waktu melalui berbagai layanan yang disediakan.

Alhamdulillah, selama kami memperkenalkan research center melalui beberapa kegiatan, animo nya terus meningkat. Kami berharap tujuan dari research center sendiri bisa tercapai yaitu melayani penelitian mahasiswa dan dosen,” tutupnya. (*)

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).