Osteoporosis pada Tulang Rahang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh iStock

Osteoporosis merupakan suatu penyakit pengeroposan tulang yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang pada tubuh. Osteoporosis dapat terjadi di berbagai area tubuh manusia, seperti pada tulang paha, tulang belakang, tulang pergelangan tangan, serta tulang rahang. Osteoporosis yang terjadi pada tulang rahang dapat menyebabkan seseorang kehilangan gigi, dan penurunan kepadatan tulang rahang. Osteoporosis diketahui dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah menopause pada wanita. Pada wanita yang telah memasuki masa menopause, turunnya kadar esterogen dalam darah dapat mengakibatkan proses remodelling tulang tidak seimbang, sehingga tulang akan lebih banyak mengalami resorpsi yang berakibat menurunnya kepadatan tulang.

Osteoporosis yang terjadi pada tulang rahang, khususnya menjadi perhatian bagi para dokter gigi, karena kondisi ini dapat mengakibatkan seseorang mengalami kelainan jaringan penyangga gigi dan akhirnya kehilangan gigi. Selain itu, ketinggian tulang yang menurun banyak setelah dilakukan pencabutan gigi akan menjadi faktor penyulit saat akan dilakukan perawatan implant gigi ataupun pembuatan gigi tiruan.  

Tulang merupakan suatu struktur organ yang bersifat dinamis pada tubuh manusia. Tulang secara terus-menerus mengalami suatu proses regenerasi yang disebut remodelling tulang. Remodelling tulang terjadi melalui proses keseimbangan antara resorpsi tulang dan deposisi tulang. Proses resorpsi tulang merupakan suatu proses yang terjadi karena aktivitas sel osteoklas, sedangkan deposisi tulang terjadi karena aktivitas sel osteoblast yang dapat menghasilkan osteosit (sel tulang). Mekanisme dari proses remodelling tulang yang tidak normal yang terjadi pada osteoporosis masih diteliti lebih lanjut, akan tetapi diketahui ada tiga senyawa protein yang terlibat dalam regulasi proses remodelling tulang. Tiga senyawa protein tersebut adalah Receptor Activator of Nuclear Kappa B (RANK), Receptor Activator of Nuclear Kappa B ligand (RANKL) dan osteoprotegerin (OPG). RANKL merupakan suatu senyawa reseptor yang diekspresikan oleh pre-osteoblast , yang apabila berikatan dengan RANKL akan mengaktifkan pembentukan sel osteoklas. OPG merupakan senyawa inhibitor alami RANKL, yang apabila berikatan dengan RANK dapat mencegah terbentuknya osteoklas.

Proses remodelling tulang yang normal dapat terjadi pada keadaan laju resorpsi dan deposisi tulang yang seimbang, oleh karena itu apabila terjadi keadaan yang tidak seimbang dapat mengakibatkan gangguan, salah satunya adalah osteoporosis, dimana laju resorpsi tulang lebih banyak daripada deposisi tulang, sehingga kepadatan tulang menurun. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa pada wanita yang telah mengalami menopause dapat mengalami kondisi osteoporosis yang diakibatkan oleh defisiensi esterogen. Osteoporosis dapat terjadi pada berbagai lokasi di tubuh, termasuk tulang rahang. Osteoporosis yang terjadi pada tulang rahang dapat mengakibatkan kehilangan gigi, dan kondisi ini banyak dialami oleh wanita yang telah menopause. Akan tetapi, belum banyak penelitian yang membuktikan hal ini, maka kami melakukan penelitian untuk mempelajari kondisi osteoporosis pada tulang rahang bawah (mandibula). 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio antara ekspresi senyawa RANKL dan OPG sebagai protein marker dari remodelling tulang, serta rasio jumlah sel osteoclast dan osteoblast yang berperan dalam proses remodelling tulang mandibula pada model tikus yang mengalami osteoporosis yang disebabkan oleh menopause. Pada penelitian ini, digunakan hewan coba berupa tikus sebanyak 20 ekor, yang dibagi menjadi 2 kelompok, 10 ekor tikus diberi perlakuan pengangkatan kedua indung telur, dan 10 ekor tikus diberi perlakuan sham surgery. Setelah hewan coba diterminasi, dilakukan pengambilan sampel darah untuk melihat kadar esterogen dan dilakukan pemeriksaan histopatologi pada tulang mandibula, kemudian dilakan uji statistic.  Hasil uji statistik didapatkan bahwa kandungan esterogen pada darah tikus dengan sham surgery secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok tikus yang dilakukan pengangkatan indung telur. Selain itu, rasio RANKL : OPG ditemukan lebih tinggi pada kelompok tikus yang diberi perlakuan pengangkatan indung telur daripada tikus yang diberi perlakuan sham surgery. Pada perhitungan rasio osteoklas : osteoblast juga secara signifikan ditemukan lebih tinggi pada kelompok yang diberi perlakuan pengangkatan indung telur daripada kelompok sham surgery.   

Pada penelitian ini, terbukti bahwa pada kondisi menopause, yaitu defiseiensi esterogen, dapat meningkatkan aktivitas resorpsi tulang, yang ditandai dengan meningkatnya protein marker resorpsi tulang, dan meningkatnya jumlah sel osteoklas yang berakibat pada osteoporosis, termasuk pada tulang mandibula. Pada kondisi tersebut, dapat dipertimbangkan dilakukan terapi untuk memperbaiki kondisi osteoporosis yang disebabkan oleh menopause sebelum merencanakan perawatan pembuatan gigi tiruan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan perawatan yang lebih baik dan komprehensif.

Penulis: Prof. Dr. Nike Hendrijantini., drg., MKes., Sp.Pros (K)

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat di:  https://www.researchgate.net/publication/353174835_Osteoclast_activity_in_osteoporosis_mandibular_bone_based_on_RANKL_and_osteoprotegerin_ratio

Kuntjoro, Mefina ;Hendrijantini, Nike; Rantam, Fedik Abdul; Hong, Guang; Salim, Sherman; Ari, Muhammad Dimas Aditya . Osteoclast activity in osteoporosis mandibular bone based on RANKL and osteoprotegerin ratio. Journal of Pharmacy & Pharmacognosy Research 9 (6), 870-877, 2021

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp