Banyuwangi E-Sport Competition, Ajang Pertama Mahasiswa UNAIR Banyuwangi dalam Dunia E-Sport

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Thoriq, dalam event “Banyuwangi E-Sport competition”. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWSE-Sport (Electronic Sport) atau olahraga yang dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, konsol, handphone dalam bentuk game yang bersifat kompetitif, mulai menjamur akhir-akhir ini. Ditambah lagi, dimasukkanya bidang E-Sport pada ajang Asian Games 2018 oleh pemerintah menambah pamor E-Sport dan membuat aktivitas bermain bertransformasi menjadi bidang yang potensial untuk digeluti di era perkembangan teknologi saat ini.

Melihat potensi tersebut, M. Reynaldi Thoriq Al Islam, Mahasiswa Akuakultur PSDKU Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi mencanangkan dikembangkanya bidang E-Sport diUNAIR PSDKU. Mahasiswa yang akrab di sapa Thoriq itu, ingin menjadikan E-Sport sebagai wadah untuk para pecinta game (gamer, red) di PSDKU supaya tidak hanya bermain untuk membuang-buang waktu, namun juga bisa mendapat benefit dari hobi mereka.

“Saya ingin membuat wadah bagi teman-teman yang suka main game supaya mereka bisa menjadikan hobi mereka untuk menghasilkan sesuatu, misalnya prestasi dengan mengikuti kompetisi-kompetisi. Jadi ga hanya sekedar untuk mengisi waktu luang saja,” kata Thoriq saat ditanya UNAIR NEWS pada Jum’at (27/9).

Thoriq merupakan salah satu anggota dari BESAF, Brand media yang bergerak di bidang e-Sport & Entertainment juga pihak yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam menyelenggarakan event “Banyuwangi E-Sport competition”. Di BESAF, Ia  berperan sebagai koordinator dari semua game yang tergolong dalam e-Sport .

“Pada awalnya saya masuk BESAF itu cuma ingin cari ilmu sama pengalaman tentang dunia e-Sport tanpa ingin feedback lebih dari mereka. Awalnya bertemu waktu saya jadi Brand Ambassadornya salah satu provider jaringan seluler dan kebetulan BESAF waktu itu sedang kerjasama dengan mereka,” jawab Thoriq saat ditanya mengenai cara bisa bergabung dengan BESAF.

Dalam event “Banyuwangi E-Sport competition” yang dilaksanakan pada Rabu s.d Kamis (18-19/9) di Gedung wanita Paramitha Kencana kemarin itu, juga diikuti oleh tim dari UNAIR PSDKU. Tim yang terdiri dari divisi game PUBG (Player Unkown Battleground), Free Fire,Mobile Legend dan DOTA 2 ini dibentuk hanya dalam waktu kurang lebih satu bulan melalui tahap seleksi dan mampu lolos hingga babak 10 besar. Hanya tim DOTA 2 yang gugur dalam babak penyisihan.

“Tim ini dibentuk dari tahap seleksi untuk ikut dalam Banyuwangi E-Sport competition mewakili UNAIR PSDKU, karena “Banyuwangi E-Sport competition” ini adalah event Pemkab Banyuwangi yang mana hanya 14 sekolah dan instansi yang terdaftar yang boleh ikut dan Alhamdulillah kita bisa mencapai tahap 10 besar,” jelas Thoriq.

Pada akhir, Thoriq mengungkapkan bahwa ia berharap kepada pihak kampus, baik dosen maupun dari KM (Keluarga Mahasiswa) sebagai organisasi tertinggi supaya bisa lebih mendukung pengembangan E-Sport. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).