AEE 2019 Ajak Peserta Kenali Student Exchange

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Direktur Eksekutif AGE UNAIR Prof Nyoman saat Menyampaikan Paparan Seputar Student Exchange. (Foto: Feri Fenoria R)
Direktur Eksekutif AGE UNAIR Prof Nyoman saat Menyampaikan Paparan Seputar Student Exchange. (Foto: Feri Fenoria R)

UNAIR NEWS  –   Airlangga Education Expo (AEE) 2019 suguhkan informasi seputar Student Exchange. Dalam talkshow yang dipandu oleh Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih M.Si., peserta yang mayoritas merupakan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) diberikan pengenalan awal tentang pengertian Student Exchange.

“Artinya Pertukaran Pelajar. Sifatnya pertukaran dari dalam ke luar Indonesia maupun dari luar ke dalam Indonesia,” jelas Prof Nyoman.

Prof Nyoman yang merupakan Direktur Eksekutif Airlangga Global Engagement (AGE) menyatakan bahwa seseorang yang telah resmi menjadi mahasiswa Universitas Airlangga sepanjang tahun memiliki kesempatan mengikuti Student Exchange.

Ditambah lagi, dengan terdaftarnya UNAIR menjadi salah satu dari 4 universitas di Indonesia yang menjadi angggota Asean University Network (AUN) kesempatan pergi ke luar negeri semakin besar dan pilihan yang semakin beragam.Dalam memilih program yang akan diikuti mahasiswa harus tau apa yang ingin ia kembangkan. Dengan ini tidak diragukan lagi bagaimana UNAIR berusaha memberikan fasilitas terbaik untuk mahasiswanya.

Prof Nyoman menjelaskan mahasiswa bisa mengembangkan softskill ataupun hardskillnya. Softskilldapat ditingkatkan dengan mengikuti lomba-lomba yang bertaraf internasional sedangkan hardskill dilatih melalui mengambil mata kuliah yang ada di universitas luar negeri. Tentu dalam proses memilih apa yang diinginkan ada persyaratan yang harus dipenuhi.

“Yang pasti harus bisa bahasa inggris sebagai bekal komunikasi serta ijin orang tua juga harus didapatkan sebelum berangkat kesana,”  tutur Prof Nyoman.

Keuntungan lain yang akan didapatkan mahasiswa yang berhasil membawa nama Universitas Airlangga ke kancah internasional telah disiapkan. Mahasiswa dapat melakukan credit transfer, credit earning, research, dan intership, sebagai ganti KKN ataupun PKL.

Adanya pengalaman ke luar negeri dengan berbagai peristiwa yang ada akan membuat mahasiswa menjadi lebih disiplin, rasa toleransi yang semakin tinggi, kerjasama tim yang lebih baik serta rasa syukur dengan apa yang dimiliki yang semakin besar.

Pada akhir, Prof Nyoman, mengutip dari Barack Obama, menjelaskan bahwa dengan pertukaran tembok pembatas antar negara sudah tidak ada lagi, semua orang bisa berkumpul bersama dan saling bertukar cerita. Dari sanalah muncul simpati dan empati berkembang menjadi ketergerakan untuk membantu.

 

Penulis: Hilmi Putra Pradana

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).