Andi Hamim Zaidan, Pakar Nanoteknologi UNAIR Kelahiran Mojokerto

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Nanoteknologi merupakan salah satu jawaban atas tantangan zaman. Kampus sekelas UNAIR, perlu mengembangkan pengetahuan ini secara luas dan mendalam. Pada satu sisi, diperlukan sinergitas dan pola pikir lintas disiplin untuk mengelolanya secara maksimal.

UNAIR NEWS – Andi Hamim Zaidan, M.Si, Ph.D merupakan dosen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR). Lahir di Mojokerto, 22 April 1983. Karir akademiknya di bidang Fisika dimulai ketika mengambil studi S1 di Institut Teknologi Bandung hingga lulus pada tahun 2005.

Setelah lulus, ia melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi Bandung juga hingga akhirnya lulus tahun 2007. Selang beberapa tahun, dia melanjutkan studi doktor di University of Chemical Technology and Metallurgy, Sofia Bulgaria, hingga akhirnya menyelesaikan studi pada 2013 dengan judul desertasi Thin Chalcogenide Film for Optoelectronics.

Pada tahun 2007 hingga 2010, Zaidan, sapaan akrabnya, mengabdikan diri dengan mengajar di FST UNAIR. Sejumlah mata kuliah diampu. Antara lain, Fisika Kuantum, Fisika I, Medan Elektromagnetik, Mekanika Kuantum Benda Banyak, Praktikum Fisika I, Fisika Eksperimental, Fisika Atom dan Molekul, Fisika Dasar 2, Fisika Inti, Nanomaterial dan masih banyak lagi. Selama mengajar di UNAIR, Zaidan sering mendapat penghargaan maupun apresiasi positif atas karyanya. Di antaranya, Dosen Berprestasi I Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR, Dosen Berprestasi III UNAIR, dan Beasiswa German Industry.

Andi Hamim Zaidan. (Foto: humas UNAIR)

Sementara itu, dalam hal publikasi, termasuk dalam jurnal internasional, Zaidan telah banyak menyematkan nama di ragam terbitan. Misalnya, melalui karya ilmiah berjudul Folate Receptor Mediated In vivo Targeted Delivery of Human Serum Albumin Coated Manganese Ferrite Magnetic Nanoparticles to Cancer Cells (2016), An in vitro Anti-microbial Photodynamic Therapy (aPDT) with Blue LEDs to Activate Chlorophylls of Alfalfa Medicago sativa L on Aggregatibacter actinomycetemcomitans (2016), Application of two-Output Port Fiber Coupler as Gasoline Level Sensor (2016), Chlorophyll Mediated Photodynamic Inactivation of Blue laser on Streptococcus mutans (2016) dan masih banyak lagi.

 Zaidan tercatat sebagai salah satu pakar nanoteknologi UNAIR. Sesuai dengan namanya, nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer, atau sepermilyar meter. Nanoteknologi merupakan teknologi yang dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom tatkala berukuran nanometer. Pengembangan Iptek ke arah teknologi ini merupakan salah satu jawaban atas tantangan zaman. Inilah keniscayaan yang mesti terjadi. Yang jelas, tujuannya adalah untuk mempermudah manusia. (*)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).