10 Aplikasi Mobile Penunjang Perkuliahan Mahasiswa Diploma Perpustakaan UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh crocodic

Aplikasi mobile berkembang seiring dengan perkembangan smartphone. Indonesia memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif smartphone, dan menjadi negara pengguna smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, the USA, dan India. Smartphone diartikan sebagai telepon pintar yang memiliki kemampuan seperti komputer. Mahasiswa memanfaatkan smartphone dan aplikasinya untuk mengakses sumber informasi di perpustakaan, melihat video tutorial, menelusuri sumber dari internet, mencatat materi yang diberikan dosen, merekam tugas, berdiskusi dengan teman-teman, dan translate materi perkuliahan. Artikel ini bermaksud untuk mengeksplorasi pemanfaatan mobile aplikasi yang digunakan oleh mahasiswa diploma perpustakaan Universitas Airlangga (UNAIR) dalam menunjang proses pembelajaran.

Survey dilakukan pada 132 mahasiswa Diploma 3 Perpustakaan, Fakultas Vokasi UNAIR yang disebarkan selama 2 minggu pada bulan Februari 2019. Selanjutnya juga dilakukan indepth interview ke beberapa mahasiswa untuk menggali informasi lebih lanjut.  Seluruh responden memiliki smartphone dengan berbagai merk. Merk smartphone yang banyak digunakan diantaranya Samsung (24,4%), Oppo (22,8%), Iphone (12.6%), Xiaomi (12.6%), Vivo (9.4%), dan Asus (6.3%).

Jumlah mobile aplikasi yang diinstal oleh mahasiswa dalam smartphone tersebut juga beragam diantaranya, 35,9% mahasiswa menginstal 11-20 aplikasi dalam smartphone,  31,3% mahasiswa menginstal 1-10 aplikasi saja, dan 12.2% mahasiswa menginstal di atas 30 aplikasi, serta hanya 9.9% yang menginstal 21-30 aplikasi. Banyaknya aplikasi yang diinstal dalam satu smartphone tentu memiliki fungsi beragam. Motifnya yaitu untuk menunjang perkuliahan dan aktivitas sehari-hari misalnya mendukung hobi, mempermudah kehidupan, dan lain-lain.

Mobile Aplikasi Popular Dikalangan Mahasiswa

Dari sekian banyak aplikasi terpasang namun tidak semuanya menunjang perkuliahan, berikut adalah 10 aplikasi penunjang perkuliahan mahasiswa Diploma Perpustakaan Fakultas Vokasi UNAIR. Ada 91,7% mahasiswa Diploma perpustakaan menggunakan aplikasi Whatsapp sebagai media komunikasi personal antar mahasiswa dan dosen, serta mengirim file berukuran kecil. Kemudian yang kedua adalah aplikasi Line. Sebanyak 73,5% mahasiswa memilih menggunakan line untuk berkomunikasi dengan kelompok terutama dalam kegiatan kepanitiaan dan kerja kelompok. Mereka memilih Line karena fiturnya yang sangat banyak seperti voting untuk keperluan rapat, lebih mudah menemukan file yang disimpan, dapat membuat pemberitahuan, terdapat notes dan album folder, timeline yang berisi update kontak dan jumlah anggota grup yang lebih besar dari Whatsapp.

Ketiga yaitu Gmail dengan jumlah pengguna 68,5%. Gmail digunakan pada saat perkuliahan masih aktif untuk mengirim file tugas selama perkuliahan. Keempat yaitu Google Chrome yang merupakan browser paling banyak digunakan oleh mahasiswa. Mahasiswa menggunakan aplikasi mobile chrome ketika menelusur informasi menggunakan smartphone karena mudah digunakan dan simpel. Kelima, aplikasi mobile Facebook yang banyak digunakan oleh mahasiswa. Prodi Diploma perpustakaan membuat official FB group “New Library Group” di mana anggotanya terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan untuk berkomunikasi satu sama lain. Sehingga seluruh mahasiswa menggunakan aplikasi ini bertujuan untuk

Berkomunikasi dengan pihak fakultas dan teman-temannya. Mahasiswa menggunakan facebook ketika mereka ingin mengakses tugas dari dosen, mengupload tugas, dan mendapatkan informasi terkait dengan perkuliahan.

Keenam yaitu Google Translate yang dapat digunakan untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami materi berbahasa Inggris mengingat rujukan literasi yang diberikan oleh dosen mayoritas berbahasa inggris. Ketujuh Youtube, mahasiswa menggunakan youtube untuk mencari video tutorial berkenaan dengan materi perkuliahan seperti cara instal software perpustakaan slim, belajar grammar bahasa inggris, tutorial corel draw, tutorial membuat katalog, belajar desain, tutorial database mysql, dan desain presentasi dengan powerpoint. Selain itu, youtube juga digunakan untuk mengupload tugas-tugas kuliah. Aplikasi kedelapan adalah WPS Office yang digunakan untuk membuat, mengedit, menyimpan, membuka, dan membagi dokumen dalam berbagai format seperti word, pdf, presentation, spreadsheet, dan memo, doc scanner secara portable.

Kesembilan yaitu aplikasi KBBI (Indonesian Dictionary) yang digunakan untuk membantu dalam proses penulisan ilmiah selama kuliah. Terakhir yaitu aplikasi kamus bahasa inggris (Kamusku) yang biasa digunakan untuk menerjemahkan kata atau kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya secara offline.

Dari kesepuluh aplikasi yang banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa Diploma Perpustakaan UNAIR kemudian dikelompokkan menjadi 4 kategori, yakni aplikasi untuk sharing and communication melalui Whatsapp, line, facebook, dan Gmail. Kemudian kategori kedua yaitu aplikasi untuk menelusur konten menggunakan chrome untuk text based information dan youtube untuk video konten. Kategori aplikasi ketiga yaitu translate menggunakan Google translate, Kamusku, dan KBBI, social. Kategori terakhir yaitu menyunting dokument dengan menggunakan WPS office. Dari 10 aplikasi hanya dua aplikasi yang berasal dari developer lokal / dalam negeri yakni Kamusku dan KBBI, sedangkan aplikasi lainnya dari developer internasional yang sudah memiliki nama seperti google dan facebook.

Penulis: Nove E. Variant Anna

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di

https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/2607/

Nove E, Variant Anna, (2019), Top 10 Mobile Apps to Support LIS Students’ Learning. Library Philosophy and Practice, May 2019.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).