Menjadi Pribadi Berkarisma Melalui Body Language

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SYAFRIL Riza, S.E, M.M sedang menjelaskan materinya dalam kegiatan Charismatic Body Language Class pada kamis (23/5/2019) di Aula Mindrowo FEB UNAIR. (Foto: Ransis Putra Gaut)

UNAIR NEWS – Workshop Entrepreneur Business Society (WEBS), salah satu Unit Kegiatan Fakultas (UKF) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Charismatic Body Language Class pada kamis (23/5/2019) di Aula Mindrowo FEB UNAIR. Hadir sebagai pembicara yaitu Syafril Riza, S.E, M.M selaku Master Trainer dan dosen di FEB UNAIR.

Syafril menjelaskan bahwa memiliki karisma bukanlah bawaan dari lahir akan tetapi merupakan hasil dari latihan. Setiap orang berpotensi untuk memiliki karisma asalkan giat berlatih.

Tokoh-tokoh karismatik terkenal seperti Jack Ma dan Steve Jobs sebelumnya telah berlatih dulu untuk menjadi pribadi yang berkarisma. Mereka memiliki mentor yang dapat mengajarkan dan membimbing mereka dalam memiliki karisma. Mentor dari Jack Ma adalah Ken Morley dan mentor dari Steve Jobs adalah Robert Martin Friedland yang kini menetap di Singapura.

Lebih lanjut, Syafril mengungkapkan body language (bahasa tubuh) dapat menciptakan karisma dalam diri. Ada beberapa cara untuk memberikan kesan karismatik kepada orang lain yaitu posisi badan yang tegak lurus, dada dibuka, bagian belakang tubuh rata, dan sisi luar kaki sama dengan sisi luar bahu.

Sementara kekuatan gestur tangan yang sangat kuat (powerful hand gestures) akan memberikan efek saat berbicara. Pertama, waving a ball merupakan gerakan jari yang mengacung ketika berbicara dan berfungsi untuk meyakinkan orang lain. Kedua, cutting yaitu gerakan tangan yang memotong dan berfungsi untuk menegaskan isi pembicaraan. Ketiga, pointer merupakan gerakan tangan yang menunjuk dan berfungsi untuk menanamkan ide.

Para pemimpin sering menunjukkan gestur tangannya ketika berpidato. Sehingga menciptakan kesan estetika yang baik bagi orang yang mendengar dan melihatnya. Gestur cutting (memotong) sering dipraktikkan oleh Barack Obama ketika berpidato sedangkan gestur pointer (menunjuk) sering dipraktikkan oleh Presiden Jokowi saat berpidato.

Bahasa tubuh juga sangat berpengaruh dalam dunia pekerjaan. Cara kita berdiri, berjalan, raut muka dan bahkan cara berjabat tangan pun dapat menunjukkan kepribadian seseorang. “Apabila kalian melamar pekerjaan, dari cara kalian berjabat tangan dengan orang yang mewawancarai kalian pun, orang tersebut dapat mengetahui tipe kepribadianmu. Dan itu juga akan menentukan kamu diterima atau tidak, “ tambahnya.*

 

Penulis : Ransis Putra Gaut

Editor    : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).