UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) memiliki banyak alumni yang bekerja tersebar di berbagai wilayah dan perusahaan. Tidak sedikit alumni
Acara bertajuk “Setahun Bakti Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga tersebut diselenggarakan di Aula Fakultas Kedokteran Kampus A UNAIR dengan mengundang semua pihak yang telah terlibat dan membantu RSTKA.
Hal itu dibuktikan dengan dilaksanakannya Rapat Kerja Terbatas Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni Universitas Airlangga yang diselenggarakan pada Sabtu, (9/2).
Dalam paparan pembuka diskusi, Aris sapaan akrabnya mengatakan bahwa pada awal penerimaan tenaga kerja baru, industrinya memang kerap dibingungkan mendapatkan kualitas lulusan perguruan tinggi yang memiliki kemampuan bagus.
Bertempat di Graha STR Jakarta pada Sabtu (9/2), untuk mendiskusikan tema tersebut, PPKK UNAIR mengundang alumni yang berkiprah di dunia industri, pendidikan, BUMN, kesehatan, perbankan, pemerintahan dan berbagai alumni yang bergerak di bidang lainnya.
SETELAH melakukan misi kemanusiaan yakni memberi layanan kesehatan gratis kepada masyarakat di puluhan pulau di Indonesia selama setahun 2018 ini, Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) akan segera melakukan evaluasi,baik teknis dan program. Dari evaluasi itu misi tahun 2019 diharapkan akan lebih baik lagi.
SUKSES besar direguk Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, saat menggelar “pesta defile” antar-angkatan alumni FK UNAIR, Minggu (11/10). Diikuti 43 angkatan dengan angkatan tertua tahun 1952. Diantara alumni ada yang datang dari Belanda, Malaysia, dan Singapura. Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan Dies Natalis FK UNAIR ke-105.
IKUT memeriahkan peringatan Dies Natalis Universitas Airlangga ke 64, IKA UNAIR Cabang Malang Raya mengadakan bakti sosial di “Kampoeng Haritage Kajoetangan”, destinasi wisata yang dibangun di tengah Kota Malang. Selain pemeriksaan, penyuluhan, dan pengobatan gratis, juga dibangun “tugu” penanda Kampoeng Heritage Kajoetangan tersebut secara monumental. (*)
KAPAL RST Ksatria Airlangga sudah digeser dari Palu menuju Maluku, tetapi RS Ksatria Airlangga (sebagai RS lapangan) di Donggala, Sulteng, terus melakukan pelayanan kepada masyarakat korban gempa-tsunami. Sepekan terakhir masih 400-an pasien dilayani, terbanyak pasien keluhan mialgia (nyeri otot). Termasuk melakukan trauma healing dan upaya pemulihan ekonomi.(*)
SETELAH 12 hari melayani pengobatan korban gempa dan tsunami di Donggala, Sulteng, kapal RS Terapung “Ksatria Airlangga” melanjutkan misi kemanusiaan menuju Ambon. Sasarannya masyarakat terpencil di pulau-pulau kecil sekitar Maluku. Namun partisipasi sicitas UNAIR masih berlanjut dengan RS Lapangan di Donggala. (*)