Prof. Hartati Sebut Katalis Heterogen Tunjang Green Chemistry

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Dr. Hartati Dra., M.Si. saat dikukuhkan menjadi Guru Besar, Rabu (8/12/21). (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – “Perkembangan dalam industri kimia harus dibarengi dengan upaya perlindungan lingkungan, salah satunya dengan menerapkan prinsip green chemistry,” begitulah sambutan yang diungkapkan Prof. Dr. Hartati Dra., M.Si. saat dikukuhkan menjadi Guru Besar, Rabu (8/12/21).

Green chemistry merupakan teknik yang dapat meminimalkan kerusakan lingkungan selama produksi bahan dan meminimalkan pembuangan limbah yang dihasilkan dari proses kimia. 

“Saat ini, 12 prinsip green chemistry ini dianggap sebagai dasar untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip tersebut terdiri dari instruksi untuk menerapkan produk kimia baru, sintesis baru, dan proses baru,” ujar Prof. Hartati. 

Guru besar dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) tersebut memaparkan bahwa katalis heterogen sudah memenuhi prinsip green chemistry. Katalis juga dapat membantu lingkungan dengan mengurangi produk sampingan manufaktur yang beracun, unlocking biofuel, dan menghasilkan baterai yang lebih efisien. 

“Saat ini katalis terlibat dalam produksi lebih dari 80 persen dari semua produk manufaktur. Selain itu, sekitar 90 persen dari semua bahan kimia industri yang diproduksi di dunia menggunakan katalis dalam proses pembuatannya,” paparnya. 

Dalam pidato yang bertajuk “Sintesis dan Aplikasi Katalis Heterogen yang Menunjang Green Chemistry” juga menyebutkan, meski katalis dapat memulai atau mempercepat reaksi kimia dan tidak berubah secara kimia atau fisika namun perlindungan terhadap lingkungan tetap harus diperhatikan. 

“Hal ini dilakukan dalam upaya pencegahan pencemaran dengan menghindari terbentuknya limbah atau produk samping yang tidak diinginkan,” jelas Guru Besar FST aktif ke-16 tersebut.

Katalis heterogen juga disebutkan oleh Prof. Hartati banyak digunakan untuk dunia industri dengan beberapa keunggulan, yaitu hemat biaya dan dapat menjaga kelestarian lingkungan. Katalis juga dapat digunakan dalam berbagai lingkungan, seperti dalam cairan, gas, atau pada permukaan padatan.

Lebih lanjut, dosen yang lahir di Trenggalek menyebutkan bahwa katalis heterogen alami saja tidak cukup sehingga diperlukan peran dari sintesis katalis dengan menggunakan bahan yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. 

Sintesis katalis heterogen yang menunjang green chemistry berupa zeolite dan molecular sieve untuk katalis asam dan oksida logam serta katalis lainnya yang termasuk dalam katalis basa. 

Prof Hartati juga mengatakan, pembuatan sintesis katalis menurut dilakukan tanpa cetakan atau cetakan ramah lingkungan dan tanpa pelarut. Bahan baku pembuatannya juga terbarukan seperti limbah industri, limbah hasil pertanian, atau limbah hasil perkebunan.

“Aplikasi katalis sebaiknya juga dapat melalui reaksi multikomponen, tanpa pelarut, atau meminimalkan pengaruh zat pendukung, serta mengkatalisis bahan yang terbarukan,” tandas guru besar bidang ilmu kimia. 

Penulis: Tata Ferliana W.

Editor : Khefti Al Mawalia 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp