UNAIR NEWS – Sebagai unit yang bergerak di bagian intrnasionalisasi, Partner Top 100 menjadi program unggulan bagi Airlangga Global Engagement (AGE). Partner Top 100 sendiri merupakan program kerja sama yang melibatkan 100 universitas bergengsi di dunia untuk melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Melalui program tersebut, Iman Harymawan, Ph.D selaku Kepala AGE menyebutkan bahwa UNAIR telah bermitra dengan lebih dari 80 kampus top dunia. Di antaranya yaitu University of Oxford, University of Melbourne, University of Malaya, Monash University, dan masih banyak lagi.
“Engagement yang kami lakukan adalah mengundang para academic lecture dari luar negeri atau biasa disebut dengan program DECOTA untuk memberikan kuliah tamu dan webinar di UNAIR,” jelasnya pada Rabu (1/12/2020).
Usai melakukan academic lecture sebagai langkah awal, Iman – begitu sapaannya – menuturkan bahwa AGE selanjutnya akan menawarkan kerja sama pada bidang penelitian. Dalam kerja sama yang bersifat long term itu, peneliti UNAIR akan berkolaborasi dengan peneliti luar untuk menghasilkan berbagai produk research.
“Hingga saat ini, jumlah artikel atau produk research peneliti UNAIR sudah mengarah ke 7.000 artikel di Scopus,” imbuhnya.
Mutual Faculty
Dalam proses pelaksanaan Partner Top 100, AGE melakukan pemetaan yang dikenal dengan istilah Mutual Faculty. Pertama, AGE akan mendaftar list kampus terkemuka mana saja yang memiliki fakultas sama dengan fakultas di UNAIR. Selanjutnya, tim AGE akan mencari daftar talent dari fakultas tersebut yang memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan UNAIR untuk kemudian diundang menjadi pembicara.
“Setelah menemukan talent, kami akan menawarkan kerja sama dengan mereka dan siap memfasilitasinya untuk menjadi host dalam kegiatan UNAIR,” terang dosen FEB UNAIR itu.
Untuk pelaksanaan kerja sama itu sendiri, Iman menyebut pihak AGE akan mendistribusikan kepada masing-masing fakultas terkait di UNAIR. “Terkait teknikal persiapan dan pelaksanaannya, AGE bekerja sama dengan fakultas-fakultas di UNAIR,” terangnya.
Kedepan, Iman berencana untuk membuat skema baru yang menargetkan setiap fakultas di UNAIR harus bisa melakukan kerja sama dengan berbagai top university setiap tahunnnya. “Semoga pada 2023 nanti skema tersebut bisa mulai terealisasi. Kami juga akan memperbanyak produk yang bisa ditawarkan kepada pihak luar,” harapnya.
Meski fokus terhadap Program Top 100, namun Iman menekankan bahwa UNAIR tetap terbuka untuk melakukan kerja sama dengan pihak kampus manapun. (*)
Penulis : Nikmatus Sholikhah
Editor : Binti Q, Masruroh