Dirmawa UNAIR: Maknai Momentum Sumpah Pemuda dengan Berkarya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria Rifa'i

UNAIR NEWS – Dalam memperingati hari sumpah pemuda 2021 yang diperingati pada 28 Oktober setiap tahunnya, Dr. M. Hadi Subhan S.H., C.N., M.H. selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga (UNAIR) mengartikan momen sumpah pemuda adalah suatu bentuk semangat kebangsaan serta mencintai bangsa dan negara dengan semangat keagamaan.

“Dikaitkan dengan hari santri yang dekat dengan hari sumpah pemuda, maka mencintai bangsa dan negara merupakan sebagai bagian dari semangat keagamaan,” ungkapnya yang juga sebagai dosen di Fakultas Hukum (FH) UNAIR itu.

Hadi -panggilan karibnya- berpendapat bahwa seiring dengan zaman yang semakin berevolusi, pemuda pemudi Indonesia khususnya mahasiswa UNAIR dapat memaknai hari sumpah pemuda dengan semangat berkarya untuk kesatuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Lebih lanjut menurutnya pemuda selayaknya mengikuti perkembangan teknologi, sebab pemuda hanya memiliki dua pilihan yaitu kudet (kurang update) atau mati. Pasalnya perkembangan teknologi menyebabkan disruption innovation yang berarti suatu inovasi yang dapat menggantikan pasar lama dengan ide bisnis yang segar.

“Yang sebaiknya dilakukan pemuda adalah mengikuti perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menyebabkan disruption innovation, sehingga dengan update teknologi kita tidak akan gagap,” ungkap pria kelahiran Tegal itu.

Dr. M. Hadi Subhan S.H., C.N., M.H. Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga (UNAIR) (Foto: Agus Irwanto)

Seperti diketahui, dunia telah melakukan perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan 93 tahun yang lalu, oleh karenanya pemuda rentan mengalami gangguan mental dalam menghadapi keadaan yang tidak menentu ini. Menurut Hadi, yang sebaiknya pemuda lakukan ialah senantiasa mengelola stres dengan tidak memikirkan suatu hal secara berlebihan.

“Kita tidak boleh lari dari tuntutan zaman tapi jangan sampai terbawa dalam ketermenungan. Berpikir itu sehat tapi kepikiran itu tidak sehat,” ungkap dosen yang menyelesaikan kuliah sarjana hingga doktor di UNAIR itu. 

Kemudian, lanjut Hadi, menyeimbangkan kuliah dengan organisasi adalah hal yang selayaknya dilakukan oleh mahasiswa UNAIR, sebab selain mengasah potensi akademik, mahasiswa juga perlu aktif dalam kegiatan non-akademik seperti mengikuti organisasi, magang, proyek kemanusiaan dan masih banyak lainnya. 

“Ikuti kuliah secara tertib sisanya untuk organisasi dan bergaul. Kuliah tidak akan menghabiskan waktu sepanjang hari. Karena maksimal kuliah itu 24 SKS, yang berarti satu hari maksimal hanya 5 SKS dan itu setara dengan 5 jam. Jadi selebihnya lakukan untuk berorganisasi dan bergaul,” tuturnya.

Pada akhir, dalam momentum sumpah pemuda ini ia berharap mahasiswa UNAIR dapat mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan dan senantiasa  membekali diri dengan kompetensi hard skills serta mematangkan kompetensi soft skills yang banyak diperoleh di luar kelas.

“Saatnya kita implementasikan merdeka belajar agar kelak menjadi manusia merdeka yang sesungguhnya,” tutupnya.

Penulis: Adelya Salsabila Putri

Editor: Khefti Al Mawalia 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp