Tim Pengmas FKM UNAIR Dampingi Kader Posyandu Kembangkan Inovasi MPASI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Paktik memasak snack sehat di Balai Desa Tamban Kabupaten Tulungangung. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian penting di dunia. Saat ini, tingkat stunting pada balita di Indonesia melampaui batas yang ditetapkan WHO (World Health Organization). Kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah.

Sebagai salah satu upaya menanggulangi stunting, Dr. Annis Catur Adi, Ir., M.Si, dan tim pengabdian masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan upaya promotif di Kabupaten Tulungagung selama satu bulan, terhitung mulai 28 September hingga 8 Oktober 2021 secara daring dan luring.

Kabupaten Tulungagung dipilih lantaran angka stunting yang masih tinggi Kabupaten Tulungagung, khususnya di masa pandemi Covid-19. Desa Tamban menjadi sasaran lokasi kegiatan pengmas karena sebagai salah satu wilayah lokus (lokasi fokus) stunting di Kabupaten Tulungagung dengan angka stunting yang masih tinggi.

“Aspek penting dalam penanggulangan stunting adalah kejar tumbuh yaitu dengan memenuhi kebutuhan protein bayi dan balita. Namun, tantangannya adalah bayi dan balita biasanya sulit untuk mengonsumsi makanan menu utama, mereka lebih cenderung menyukai makanan selingan yang manis. Disinilah tugas kader sebagai motor penggerak kesehatan di masyarakat diperlukan,” terangnya.

Terdapat beberapa agenda penyuluhan, antara lain konsep stunting, upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, serta penguatan kemampuan pada kader posyandu dalam pengembangan dan inovasi MPASI serta healthy snack bagi balita. Adapun materi yang dibawakan yaitu ‘Cegah dan Tangani Stunting Guna Membentuk Generasi Sehat’ dan ‘Pentingnya Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)’.

Selanjutnya, dilakukan pelatihan keterampilan dengan praktik langsung dalam pembuatan MPASI yang inovatif. Praktik demo masak yang diikuti oleh kader posyandu tersebut dibantu oleh mitra pengmas tim FKM UNAIR yaitu Rumah Inovasi Natura.

“Inovasi MPASI dan makanan selingan dikembangkan dengan melakukan substitusi pada bahan baku pengolahannya. Bahan baku yang digunakan yaitu tepung mix tinggi protein yang terbuat dari campuran ubi dan ikan lele,” ujarnya.

Dr. Annis berharap program pengabdian masyarakat ini mampu mengakselerasi penanggulangan stunting di Kabupaten Tulungagung khususnya di Desa Tamban. Selain itu, kegiatan diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang baik antara kader dan akademisi khususnya antara FKM UNAIR dengan kader Desa Tamban, Kabupaten Tulungagung. (*)

Penulis: Asthesia Dhea Cantika

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp