Cerita 3 Mahasiswa UNAIR Banyuwangi Usai Jalani Uji Publik Mawapres FKM 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi Pembukaan Uji Publik Pemilihan Mawapres FKM UNAIR 2021. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Ajang Mahasiswa Berprestasi atau yang lebih sering disebut Mawapres telah menjadi event tahunan yang diselenggarakan demi memberikan motivasi berprestasi di kalangan mahasiswa dan menciptakan budaya akademik yang lebih baik. Untuk menjadi Mawapres Nasional haruslah melalui serangkaian tahapan seleksi yang ketat dimulai dari tingkat prodi berlanjut hingga ke seleksi antar universitas. 

Kali ini, tiga orang mahasiswa Prodi S1 Kesmas UNAIR PSDKU Banyuwangi telah berhasil mencapai tahapan seleksi Mawapres tingkat fakultas. Tentunya untuk mencapai tahapan tersebut haruslah melalui proses persiapan yang panjang. Selama proses itupun juga terdapat kendala-kendala yang tidak dapat dihindari, seperti yang diungkapkan oleh Dimas Ahmad Nurullah Subekti, mahasiswa FKM UNAIR 2020 yang juga menjadi salah satu finalis dalam Pemilihan Mawapres FKM 2021.

“Untuk kendala mungkin lebih tepat disebut musibah ya karena menjelang H-4 acara tiba-tiba laptopku error dan sebagian file menghilang. Jadi aku harus mengulang dari awal untuk skrip presentasi dan juga persiapan tanya jawab saat uji publik nanti,” ungkapnya ketika diwawancara UNAIR NEWS pada hari Minggu (19/09/2021).

Untuk bisa menjalani proses seleksi Mawapres tersebut juga memerlukan motivasi yang kuat. Afan Alfayad, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat UNAIR PSDKU Banyuwangi angkatan 2019, mengungkapkan motivasinya untuk mengikuti ajang pemilihan Mawapres tersebut.

“Yang mendasari keinginan aku untuk menjadi Mawapres adalah bagaimana aku bisa menggabungkan pikiran dan pandanganku terkait penelitian yang sedang aku gagas. Jadi tidak hanya di lingkup prodi, melainkan aku bisa mengangkat itu ke dalam lingkup fakultas. Disamping itu aku juga ingin menunjukkan kemampuan dan kapasitasku dalam hal penelitian dengan harapan pihak dari FKM melibatkan aku dalam beberapa riset maupun penelitian yang ada di FKM UNAIR itu sendiri,” tuturnya. 

Tak dapat dipungkiri saat menjalani uji publik yang diadakan melalui platform Zoom Meeting tersebut membuat para finalis merasa gugup. Terlebih lagi harus mempresentasikan penelitian mereka di depan khalayak serta dewan juri. Seperti yang diungkapkan Nanda Eka Putri Septiyaningsih, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat UNAIR PSDKU Banyuwangi angkatan 2020 sekaligus finalis dalam Pilmapres FKM tersebut.

“Sempat ada kendala sih tadi waktu uji publik. Tiba-tiba jaringanku mati saat tanya jawab. Alhamdulillah masih bisa diatasi.  Menjelang uji publik dari malam sampai jam 1 sempat merasa sangat gugup. Karena tidak menyangka saja bisa sampai ke tahap uji publik ini,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Nanda tersebut. 

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp