“Sekam Arang” Solusi Menjaga Kualitas Air Budidaya Sistem Akuaponik ala Pakar FPK UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari 99.co

UNAIR NEWS – Lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mudah dibudidayakan hampir di seluruh wilayah Indonesia Ikan lele dumbo yang dibudidayakan secara intensif dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air dan peningkatan limbah ekskresi karena padatan dispersi tinggi. Limbah seperti itu dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang mempengaruhi proses fisiologis, perilaku, pertumbuhan dan kematian ikan. Salah satu inovasi untuk pengelolaan kualitas air dan peningkatan produktivitas akibat penyusutan lahan pertanian adalah optimalisasi aquaponik.

Sistem aquaponik adalah kombinasi penanaman tanaman dan budidaya ikan dalam satu wadah. Tanaman ini berfungsi sebagai penyaring limbah budidaya, Prinsip teknologi aquaponik adalah mengurangi amonia dengan menyerap budidaya dengan menggunakan akar tanaman. Hal ini membuat kualitas air lele dumbo budidaya akan lebih baik, menghemat air dan penggunaan lahan serta meningkatkan efisiensi usaha budidaya.

Pakar FPK UNAIR Ir. Boedi Setya Rahardja M.P, dalam penelitian yang ia lakukan, ia menemukan solusi efektif untuk menurunkan kandungan bahan organik limbah budidaya dan menjaga kualitas air budidaya akuaponik dengan sekam arang. Penurunan kadar amonia dipengaruhi perbedaan media tanam, masing-masing media tanam memiliki karakteristik kemampuan media tanam yang berbeda dalam mempengaruhi penyerapan nutrisi.

“Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dengan sekam arang, kadar amonia masih dalam status normal, ambang batas amonia di dalam air harus kurang dari 1,0 mg/L. Sedangkan, kadar nitrit pada akuaponik dengan media tanam sekam arang, masih dalam batas normal di bawah ambang batas nitrit sebesar 1,0 mg/L,” jelasnya.

Kadar nitrit pada setiap perlakuan cenderung meningkat karena pakan ikan yang tidak termakan dan adanya dari Nitrosomonas bakteri yang memiliki fungsi dalam oksidasi amonia menjadi nitrit tidak bekerja secara optimal sehingga proses nitrifikasi terhambat. Berdasarkan pengamatan nitrat masih dalam kadar normal di bawah 1,0 mg/L yang merupakan ambang batas kandungan nitrat di air.     

“Kualitas air mempengaruhi penyedia unsur hara bagi tanaman, jika unsur hara tercukupi maka produktivitas dan pertumbuhan tanaman juga akan maksimal. Penyedia unsur hara bagi tanaman yang dapat diperoleh dari nitrat, yang merupakan hasil perombakan amonia dari sisa pakan dan feses,” ungkapnya.

Selain itu, media tanam memiliki fungsi yaitu mengikat unsur hara yang dapat diserap tanaman ketika kekurangan nutrisi untuk tumbuh. Pertumbuhan terong selama penelitian mengalami peningkatan setiap harinya. Parameter yang diamati dari terong adalah panjang awal dan akhir tanaman serta jumlah daun awal dan akhir dari masa pemeliharaan.

“Sehingga sekam arang dapat menjadi solusi dalam menjaga kualitas air budidaya aquaponik dan meningkatkan produktivitas ikan lele dumbo,” tutupnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp