Kemampuan Cabai sebagai Anti-Bakteri Alami terhadap Staphylococcus aureus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh agrotek.id

Pernahkah anda jajan makanan dan minuman di pinggir jalan atau di tempat yang tidak higienis? Pernahkah anda membiarkan sikat gigi anda terbuka dan terletak di tempat yang berdekatan? Jika iya, maka anda harus hati-hati terhadap kemungkinan terpaparnya makanan, minuman, dan sikat gigi tersebut tersebut oleh bakteri kontaminan penyebab sakit perut, sakit gigi, dan sakit yang lainnya. Penelitian yang dilakukan ini menunjukkan bahwa makanan-minuman yang dijual di tempat yang tidak higienis dan sikat gigi yang tergeletak sembarangan rawan untuk terkontaminasi salah satu bakteri kontaminan, yaitu bakteri Staphylococcus aureus atau biasa disebut dengan bakteri aureus. Proses kontaminasi pada makanan, minuman, dan sikat gigi dapat berupa pencemaran melalui udara yang lazimnya disebut dengan pencemaran melaui airborne.

Saat ini, penggunaan antibiotik telah banyak menyebabkan resistensi dimana resistensi bersifat merugikan bagi tindakan pengobatan dan profilaksis di dunia kedokteran. Antibiotik pertama yang digunakan untuk mengobati masalah Staphylococcus aureus adalah penisilin yang kemudian kebal dan digantikan dengan Metisilin. Penggunaan Metisilin pun saat ini telah menjadi kebal dan tidak dapat digunakan untuk mengatasi Staphylococcus aureus. Umumnya bakteri ini bergerombol dalam bentuk koloni namun pada beberapa keadaan yang mendesak bakteri ini dapat pula tumbuh dalam bentukan film sehingga lebih resisten terhadap produk antibiotik yang ada saat ini, bahkan bentukan film ini diyakini lebih susah untuk ditaklukkan oleh antibiotik.

Pernahkah anda memakan cabai? Apakah anda mengetahui cabai? Kabar gembira di tahun 2021 bila anda adalah orang yang senang mengkonsumsi cabai karena cabai merupakan bumbu dapur yang banyak dikonsumsi oleh orang, terutama dijadikan sebagai produk penyedap makanan. Sensasi kepedasan cabai merupakan salah satu obat herbal alami yang dapat digunakan sebagai kandidat obat herbal alami untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Kuman aureus yang kebal terhadap antibiotik, melalui penelitian ini, dapat diatasi melalui penggunaan material bahan alami yang dapat dengan mudah ditemui. Substansi tersebut adalah cabai, dimana cabai bersifat sebagai antibakteri terhadap aureus namun penelitian ini masih bersifat laboratorium atau masih penelitian awal.

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan ekstraksi atau cabai yang sebelumnya telah diproses secara kimiawi terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengenceran konsentrasi dan setelah itu dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap kuman koloni Staphylococcus aureus dan juga terhadap bentukan film yang dihasilkan oleh kuman tersebut. Memang tidak mudah untuk melakukan penelitian dalam bentuk film dan koloni, karena terdapat beberapa keadaan yang mutalk harus dilakukan. Selain dari bakteri, untuk memperoleh ekstrak cabai tersebut juga tidak mudah apalagi cabai yang dipilih harus merupakan cabai yang berkualitas dan penanganannya harus dalam bentuk yang higienis.

Kabar gembira ini diharapkan dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi bentuk resistensi/kebal antibiotik terhadap kuman Staphylococcus aureus namun hal ini masih belum dilakukan produksi secara massal karena belum memenuhi beberapa tahap uji lainnya. Namun jika seandainya sudah dilakukan produksi massal, penggunaannya pun harus sesuai dengan indikasi karena jika tidak maka akan terdapat kemungkinan untuk bakteri ini dapat kebal dengan penggunaan cabai sebagai salah satu bahan pengobatan berbasis herbal.

Penulis: Prof. Dr. Jenny Sunariani, drg., MS., AIFM., PBO dan Dr. Dian Agustin Wahjuningrum, drg., Sp.KG(K)

Informasi lebih detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://www.jioh.org/downloadpdf.asp?issn=0976-7428;year=2021;volume=13;issue=4;spage=393;epage=399;aulast=Setiawan;type=2

Fery Setiawan, Dian Agustin Wahjuningrum, Ahmad Yudianto, Eta Radhianto, Jenny Sunariani, Anuj Bhardwaj. [2021] The Inhibition Effect of Capsaicin Extract Against Staphylococcus aureus: An In Vitro Experimental Study. Journal of International Oral Health, Volume 13, Issue 4: 393-399

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp