Sobat Sebaya UNAIR Banyuwangi Latih Siswa SMP untuk Jadi Kader

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Hari Kedua Pelatihan Kader Sobat Sebaya dengan SMPN 1 Banyuwangi. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Sobat sebaya merupakan organisasi mahasiswa di UNAIR PSDKU Banyuwangi yang berfokus di bidang kesehatan mental. Sobat sebaya menawarkan jasa untuk mendengarkan curhatan dan mendampingi remaja yang memiliki masalah. Dikarenakan alasan itulah tim pengmas dosen FKM UNAIR Banyuwangi mengajak Sobat Sebaya untuk berkolaborasi dalam pengabdian masyarakat yang diberi judul “Pendidikan Gizi tentang Anemia dan Konseling Kesehatan Mental pada Remaja Melalui Program Kenal Sebaya”.

Pada bulan Agustus lalu tepatnya tanggal (28/08) telah diadakan pengmas yang dikemas dalam bentuk webinar bertemakan “Remaja Bebas Anemia dan Sehat Mental” dengan sasaran siswa SMPN 1 Banyuwangi. Sebagai kelanjutan dari webinar tersebut, maka akan dibentuk kader dari siswa di SMPN 1 Banyuwangi. Siswa yang mengikuti pelatihan merupakan lima siswa terbaik yang telah dipilih langsung oleh pihak sekolah.

Pelatihan kader dilakukan sendiri oleh mahasiswa anggota Sobat Sebaya. Siswa yang ikut pelatihan akan diberikan modul Sobat Sebaya yang dikirimkan ke rumah masing-masing siswa lewat jasa pengiriman. Metode pelatihan berupa pemberian materi serta di akhir pelatihan akan diadakan simulasi pendampingan agar materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik.

Pelatihan dilakukan selama dua hari yakni hari Sabtu (11/09) dan hari Minggu (12/09). Hari pertama siswa terlebih dahulu dirangsang agar peka terhadap isu kesehatan mental remaja dengan memberikan materi terkait remaja dan kesehatan mental. Dilanjutkan dengan materi mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan sobat sebaya saat melakukan pendampingan. Materi terakhir yakni mengenai komunikasi efektif yang akan melatih peserta untuk mengkomunikasikan isi pikirannya secara baik dan benar.

Hari kedua mulai membahas materi yang lebih berat yakni mengenai cara-cara memanajemen stress serta cara memberikan dukungan sebagai sobat sebaya kepada klien. Materi kedua membahas mengenai cara sobat sebaya menghadapi berbagai situasi ketika melakukan pendampingan. Hari terakhir pelatihan diakhiri dengan sesi simulasi dengan teknik “roleplay” yang dilakukan di breakout room dengan masing-masing peserta.

Suasana pelatihan dibuat santai dan interaktif agar dapat membangun bonding yang lebih baik di antara panitia dan peserta pelatihan. Di sela-sela pergantian sesi juga diberikan ice breaking berupa games agar peserta tidak bosan. Harapannya kader dari siswa SMP tersebut dapat menyerap ilmu selama pelatihan dengan baik. Sehingga dapat menyebarkan wawasan mengenai kesehatan mental kepada teman sebayanya serta dapat menurunkan tingkat isu kesehatan mental di sekolahnya dengan menjadi sobat sebaya.

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp