Pakar UNAIR Sebut Tanaman Herbal Potensi Tingkatkan Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Kompas.com

UNAIR NEWS – Fakultas Farmasi UNAIR mengadakan pengabdian masyarakat melalui webinar yang bekerja sama dengan IAI PC Sumba Timur secara daring, pada Sabtu, (28/8/2021).

Webinar yang berjudul “Pemanfaatan Bahan Kimia Alam Dalam Pemeliharaan Kesehatan Menghadapi Pandemi Covid-19” dihadiri oleh dua narasumber dari Fakultas Farmasi UNAIR yaitu, Prof. Dr. Apt. Djoko Agus Purwanto, M.Si. dan Prof. Dr. Apt. Mangestuti Agil., M. S.

Salah satu materi yang disampaikan adalah pola hidup sehat di tengah pandemi Covid-19 oleh Prof. Dr. Apt. Mangestuti Agil., M. S.

Prof. Mangestuti menyampaikan pola hidup sehat bisa dicapai dengan menggunakan bahan-bahan herbal yang mudah di dapat. Tidak selalu bergantung pada suplemen atau vitamin yang mahal.

Pemanfaatan rempah untuk menjaga kesehatan seperti jahe yang memiliki kandungan zat yang bersifat antioksidan dan anti radang. Jahe juga memegang peranan penting bagi kesehatan otak dan menurunkan nyeri pada artritis. 

Selain jahe, rempah lain yang bisa digunakan seperti kunyit juga memiliki banyak manfaat Kesehatan. Kunyit mampu menunjang fungsi sistem imun, membantu mendapatkan Kesehatan Sistem kardiovaskuler, memberikan perlindungan sebagai antioksidan yang poten, memperbaiki kesehatan otak, dan melindungi dari Alzheimer.

Bawang merah, bawang putih, ketumbar, pala, jinten hitam, lada hitam, kayu manis, dan masih banyak rempah lainnya juga bermanfaat bagi kesehatan. Sifat antioksidan yang dimiliki hampir semua rempah dapat menjaga tubuh dari radikal bebas. 

“Di Kabupaten Sumba Timur, terdapat rempah herbal yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan, yaitu Moringa oleifera atau kelor. Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur ada tanaman Morinda citrifolia atau noni,” ujar Prof. Mangestuti.

Kelor digunakan untuk mengatasi malnutrisi di negara lain seperti Afrika. Daun kelor kaya dengan kandungan beta-carotene, vitamin C, vitamin E, dan polifenol menjadikannya sebagai sumber alami antioksidan.

Berdasarkan riset, kelor dilaporkan mempunyai sifat anti radang. Anti-cancer, hepatoprotective (pelindung organ hati), dan neuroprotective (pelindung syaraf). 

Lebih lanjut Prof. Mangestuti menyampaikan, konsumsi kelor dapat dilakukan dengan membuat masakan sayur bening, sayur asam, atau daun kering kelor digunakan sebagai teh.

Tidak hanya kelor, tanaman noni juga bermanfaat sekali untuk menjaga Kesehatan. Berdasarkan artikel jurnal yang ada, noni dikatakan bersifat antioksidan, anti radang, anti viral (virus), anti fungi (jamur), penyembuh luka, dan dapat mengurangi nyeri (analgesic).

Dia juga mengatakan bahwa upaya untuk menjaga pola hidup sehat harus dilakukan sedini mungkin. Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat seperti rempah, maka masalah kesehatan yang biasa kita dapatkan di usia menengah dapat dikalahkan. 

Penulis: Rayya Afifah Ikhsani

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp