Dokter Pendidikan Spesialis Urologi yang Berprestasi Menjadi Sastrawan Perempuan Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Dokter dan Sastrawan, itulah ungkapan yang sering dilekatkan pada dokter Intan, Residen Program Pendidikan Spesialis Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Nama Intan Andaru banyak dikenal publik sebagai dokter-sastrawan Indonesia. Sampai saat ini di tengah kesibukanya menjalani pendidikan dia masih aktif menulis.

Banyak novel dokter Intan yang diterbitkan oleh penerbit terkemuka seperti Perempuan Bersampur Merah (2019), Kami yang Tersesat pada Seribu Pulau (2018), 33 Senja di Halmahera (2017), Teman Hidup (2017), dan Namamu dalam Doaku (2015).

Sebagian besar karya dokter Intan terinspirasi dari fenomena yang diamatinya saat bertugas sebagai dokter. Pengabdian dan pengalaman lama di berbagai daerah terpencil di Halmahera Selatan dan Papua memberikan inspirasi tersendiri pada tulisanya. Karya-karyanya dikenal khas menceritakan sosio-kultural yang dikemas apik dengan sentuhan roman.

Saat di Halmahera Selatan, dokter Intan melihat rendahnya literasi masyarakat. Kecintaanya terhadap literasi membuatnya mendirikan komunitas RAK KACA (Gerakan Suka Membaca) dan rumah baca di Halmahera Selatan. Berbagai pengalaman di sana, dia ceritakan dalam salah satu bukunya. “Semua kisah cerita tertuang dalam buku berjudul 33 Senja di Halmahera,” ungkapnya

Dokter Intan mengaku tidak pernah terbayang karya-karyanya banyak diminati baik masyarakat umum. Bahkan karya terbarunya Perempuan Bersampur Merah banyak menjadi kajian penelitian. Setidaknya sudah ada 10 artikel penelitian yang menelitinya. Baginya yang terpenting bukanlah berapa banyak copy yang terjual, tapi bagaimana gagasannya sampai kepada pembaca.

Berkat karyanya, dokter Intan terpilih untuk mengikuti Residensi Penulis ASEAN-Jepang dengan karyanya yang memperkenalkan sosio-kultur Indonesia pada 2017. Setahun setelahnya, dia masuk dalam Penerima Hibah Perempuan Pelaku Kebudayaan di Bidang Sastra Cipta Media Ekspresi.

Tahun 2021 ini, dengan cerpen-cerpen tentang eksploitasi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam di Papua, dia memenangkan Juara III Festival Sastra Universitas Gajah Mada dan terpilih sebagai Penulis Emerging Indonesia Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2021.

Meskipun sejak SD memiliki hobi menulis, pengasahan terhadap kemampuan menulis mulai intens dilakukan saat mahasiswa. “Pilihlah sesuatu bidang yang membuat bahagia, belajar setinggi-tingginya, dan tekuni hingga menjadi seseorang yang ahli di bidangnya,” pesan yang disampaikan oleh dokter Intan Andaru.

Saat ini target selanjutnya menerbitkan novel yang pernah ia tulis selama berada di Papua dan target paling penting adalah bisa lulus tepat waktu menjadi dokter spesialis urologi. (*)

Penulis: Pandit Bagus Tri Saputra dan Dinda Dwi Purwati

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp